Jakarta, Gesuri.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi mengunjungi para petani dan pelaku UMKM di Dukuh Krajan Desa Kaliiwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Senin (21/10/2024).
Ia memaparkan program-program yang akan dijalankan oleh Andika-Hendi andai terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada 27 November mendatang.
Salah satunya adalah program Pertanian Kemandirian Andalan Desa atau disingkat program Perkasa Jawa Tengah.
Program itu digagas supaya di sektor pertanian maupun pelaku usaha UMKM bisa merasakan kehidupan yang lebih baik dan bisa naik kelas.
"Bisa menjadi petani yang sejahtera, UMKM yang sukses naik kelas. Memiliki pegawai yang sangat banyak yang kemudian mampu menumbuhkan ekonomi yang lebih baik bagi petani," paparnya.
Para petani antusias menyambut kedatangan Hendi dan berharap program yang ditawarkan bisa menyejahterakan petani di Grobogan.
Salah satu petani di Desa Kaliwenang Susmiyatun berharap harga jual jagung dan padi lebih baik dari sekarang. Sebab, para petani sudah mengeluarkan banyak modal untuk menanam padi dan jagung.
"Sebenarnya pupuk ada, tapi mendapatkannya yang sulit. Harganya juga mahal," keluhnya.
Keluhan itu kemudian dijawab Hendi, Ia bersama pasangannya Andika Perkasa telah merumuskan sistem yang mempertegas supaya tidak ada oknum yang main-main terhadap tata kelola pupuk.
Menurutnya, kuota pupuk dari pusat sudah cukup. Akan tetapi ada hambatan saat didistribusikan ke petani.
"Menurut bahasa kami ada tata kelola yang keliru di sini. Kami akan melakukan perbaikan tata kelola (distribusi-red) pupuk agar lebih simpel yang membuat petani lebih mudah untuk mendapatkan pupuk," paparnya.
"Tidak seperti saat ini yang sering (terjadi) pada saat kami berkunjung ke daerah. Kesulitan petani adalah mendapatkan pupuk yang terkadang terlalu ribet, sudah punya uang tapi tidak ada pupuknya," beber Hendi.
Selain itu, Hendi berharap para petani bisa memanfaatkan kemajuan-kemajuan teknologi yang ada.
Karena dengan alat pertanian uang modern dan canggih akan meminimalisasi pemakaian tenaga manusia.
Petani bisa memperoleh panen yang besar dan bisa mengurangi biaya produksi.
"Sehingga keuntungan petani akan jauh lebih baik. Hasilnya pun juga akan lebih maksimal," pungkasnya.
Sumber: www.suaramerdeka.com