Jakarta, Gesuri.id - Survei terbaru dari Poltracking Indonesia mengindikasikan penurunan jumlah pemilih Joko Widodo (Jokowi) yang beralih mendukung pasangan Ganjar-Mahfud. Namun, PDI Perjuangan membantah hasil survei tersebut, menyatakan bahwa data internal partai menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menyampaikan bahwa hasil survei Poltracking Indonesia tidak sejalan dengan survei internal partai. Meskipun demikian, PDI Perjuangan tetap membuka diri terhadap hasil survei eksternal dan akan menggunakannya sebagai pembanding.
"Hasil survei tersebut berbeda dengan survei internal kami. Jadi kami menerima hasil-hasil survei demikian sebagai perbandingan," kata Hendrawan.
Menurut survei Poltracking Indonesia, pemilih basis PDI Perjuangan yang sebelumnya mendukung pasangan Ganjar-Mahfud pada November 2023 sebanyak 84,6%, mengalami penurunan menjadi 68,5% pada bulan Desember. Hendrawan menganggap penurunan tersebut agak mengherankan dan mencurigai kemungkinan adanya gangguan terhadap metode pengambilan sampel survei.
"Penurunan survei yang tajam, dalam perspektif lintas waktu, sesungguhnya agak mengherankan, atau seperti ada disrupsi terhadap pengambilan sample yang acak. Gangguan terhadap randomitas," ungkap Hendrawan.
Meskipun PDI Perjuangan membantah hasil survei, partai tersebut menyatakan akan terus memantau dan mencermati hasil-hasil survei yang ada. Hendrawan mengindikasikan bahwa PDI Perjuangan akan menilai apakah ada intervensi atau peristiwa besar yang mempengaruhi respons responden survei.
"Kami masih terus mencermati, apakah ada intervensi terhadap area-area yang sedang disurvei, ada peristiwa besar yang terjadi pada lokalitas responden, masih harus dipelajari," tambahnya.
Survei Poltracking Indonesia juga mencatat peningkatan dukungan dari pemilih PDI Perjuangan untuk pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin. Pemilih Jokowi basis PDI Perjuangan yang beralih mendukung Prabowo meningkat dari 10,9% menjadi 19,1%, sementara yang mendukung Anies meningkat dari 1% menjadi 9,3%.
Berdasarkan pernyataan Hendrawan dan sikap PDI Perjuangan, tampaknya partai tersebut akan tetap menjalankan strategi kampanye dan upaya untuk memenangkan dukungan pemilih. Meskipun ada perbedaan antara hasil survei eksternal dan internal, PDI Perjuangan tetap mempertahankan keterbukaan terhadap data dan akan terus mengikuti perkembangan politik yang berkaitan dengan Pemilu mendatang.
