Depok, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo (HTA) menilai bahwa video yang menampilkan Ganjar Pranowo sedang melaksanakan salat bukanlah politik identitas yang tengah ramai dibicarakan.
Baca Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Itu dikatakannya merespon kemunculan capres Ganjar Pranowo dalam video azan yang ditayangkan di stasiun televisi swasta ramai menjadi perdebatan. Banyak yang menyebut hal itu adalah politik identitas.
“Itu bukan politik identitas. Kalau politik identitas itu adalah ketika kita mengatasnamakan agama, suku atau apapun itu untuk membenci orang lain. Atau kalau di dalam politik menggunaka alasan suku, agama untuk mengajak orang untuk membenci orang yang tidak seiman ataupun tidak sepemahaman dengan kita. Itu yang disebut politik identitas,” ujar HTA, Senin (11/9).
Lebih lanjut HTA menuturkan, apa yang dilakukan Ganjar Pranowo adalah mengajak melakukan kebaikan. Dimana Ganjar mengajak umat muslim atau mengingatkan umat muslim untuk salat lima waktu.
Baca; Survei Kompas: Pemilih NU Condong ke PDI Perjuangan dan Ganjar Pranowo
“Itu adalah kebaikan,” kata HTA.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Depok ini mengatakan, menyeruaknya isu politik identitas ini dilontarkan oleh para haters yang tidak menyukai sosok Ganjar Pranowo yang maju sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan.
kurator Fransiska Silolongan