Ikuti Kami

Hugua Gandeng Bawaslu Paparkan Dampak Buruk Politik Uang

Praktik money politics dalam pertarungan politik menjadi penghambat lahirnya pemimpin yang berkualitas.

Hugua Gandeng Bawaslu Paparkan Dampak Buruk Politik Uang
Anggota Komisi II DPR RI, Hugua.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI, Hugua, kembali memaparkan terkait praktik money politics atau politik uang jelang Pilkada 2024.

Hugua menyampaikan, keberadaan money politics menjadi perhatian penting untuk dibahas. Bagaimana tidak, praktik money politics dalam pertarungan politik menjadi penghambat lahirnya pemimpin yang berkualitas.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Tak Berniat Ikuti Pilkada

Ia mengatakan, seseorang pemimpin yang amanah secara demokratis, mesti paham soal gagasan dan arah pembangunan ke depan.

"Kredibilitas seorang pemimpin itu lebih penting, bagaimana seorang pimpinan khususnya kepala daerah memiliki arah pembangunan yang jelas," ungkapnya.

Pihaknya juga membeberkan secara ideal pilkada itu menjadi ajang adu gagasan antara para bakal calon kepala daerah, bukan ajang money politics.

Selain itu, ia menilai politik selain dianggap melelahkan juga biayanya yang terlalu tinggi.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

"Betul kata presiden terpilih kita, pemilu itu melelahkan. Bukan hanya itu, tapi biayanya terlalu tinggi. Padahal uang bukan segalanya. Dengan uang banyak juga, kalau tidak ada kredibilitas, belum tentu," ungkapnya.

Menurutnya, ideal bagi negara yang demokrasi penuh adalah gagasan. Gagasan terkait kesejahteraan dan keamanan masyarakat serta pembangunan untuk ke depan.

Quote