Jakarta, Gesuri.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyoroti melejitnya suara Partai Solidaritas Indonesia.
Burhanuddin mengatakan bahwa penambahan suara tersebut merupakan hal yang tak wajar.
Dikutip dari Tribunnews.com, Burhanuddin mengatakan lonjakan suara tersebut bukan hanya di PSI tetapi juga Partai Gelora.
Dikutip dari Tribunnews.com, Burhanuddin Muhtadi mempertanyakan, apabila memang terjadi anomali antara hasil hitung cepat dengan real count KPU, mengapa hal itu hanya terjadi pada PSI.
Sebelumnya, Burhanuddin Muhtadi mengatakan jika hampir tidak mungkin, PSI mendapatkan angka 4 persen pada pemilu 2024.
Burhanuddin Muhtadi pun mengatakan, kelolosan PSI ke parlemen bisa menimbulkan deligitimasi masyarakat terhadap pemilu.
Berdasarkan data di Sirekap Pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik 102 ribu suara dalam 30 jam.
Pada Jumat (1/3/2024) pukul 06.00 WIB, perolehan suara PSI di angka 2.291.882 suara.
Jumlah tersebut setara 3 persen dari seluruh suara yang telah masuk.
Jumlah suara yang masuk ke Sirekap saat itu baru 65,34 persen. Lalu pada Sabtu (2/3) pukul 11.00 WIB, suara PSI bertambah hingga 2.395.363 suara.