Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut Ganjar Pranowo memberikan penjelasan terkait rencana dirinya akan menunjuk jenderal bintang tiga di kepolisian untuk menangani keamanan siber.
Ganjar menegaskan, persoalan keamanan siber tidak bisa dianggap sebelah mata di tengah era digitalisasi dan industri 5.0.
Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar
"Padahal kan konsep awalnya lebih praktis. Tapi ada efek yang ada di sana. Terus kemudian serangan-serangan siber, bobolnya website atau jaringan-jaringan di instansi, maka butuh keseriusan," ujar Ganjar di D'pillars Resto Jalan Brigjend. Katamso, Sidanegara, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1),
"Karena ke depan kan kejahatan-kejahatan siber muncul. Pinjol aja orang kemudian sudah berasumsi wah ini bisa penipuan, bisa kejahatan online dan sebagainya," ujar Ganjar Pranowo.
"Tapi gak cukup, maka menurut saya butuh badan siber sendiri yang dikelola oleh kepolisian dan itu bintang 3," pungkas Ganjar Pranowo.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu dalam debat capres, Ganjar juga melihat bahwa perlunya Indonesia memiliki duta besar siber untuk persoalan keamanan siber ke depannya.
Namun Ganjar tak menjelaskan lebih jauh mengenai usulan soal Duta Besar Siber itu karena waktu menjawabnya sudah habis.
"Kita perlu duta besar siber," tutur dia.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Di sisi lain, Ganjar juga menyebut soal penguatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk membuat sistem keamanan yang baik.
Ia turut menyinggung soal pentingnya pembuatan sistem keamanan yang bersih dari tindakan korupsi.
"Maka kalau kita kemudian membuat satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi," ujarnya.