Ikuti Kami

Ini Cara Sam HC-Mbak Ganis Dongkrak Ekonomi Kerakyatan di Kota Malang

UMKM menjadi basis ekonomi kerakyatan yang perlu terus didorong.

Ini Cara Sam HC-Mbak Ganis Dongkrak Ekonomi Kerakyatan di Kota Malang
Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Malang Heri Cahyono-Ganis Rumpoko.

Jakarta, Gesuri.id - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Malang Heri Cahyono-Ganis Rumpoko menaruh perhatian besar terhadap pertumbuhan UMKM.

Paslon yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Kota Malang ini menyebutkan, UMKM menjadi basis ekonomi kerakyatan yang perlu terus didorong.

Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko dinilai menjadi representasi perpaduan yang ciamik dalam membangun UMKM Kota Malang. Kedua sosok ini sudah bukan sosok yang asing dalam geliat UMKM dan industri ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.

Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur

Heri Cahyono atau Sam HC menjelaskan jika dirinya sudah memiliki sejumlah program strategis memberdayakan UMKM sebagai penggerak ekonomi kerakyatan ini.

Sebelum mengawal itu semua, dia perlu meluruskan mindset keliru pemerintah yang harus dibenahi.

“UMKM sekarang itu seperti hanya dibuat hiasan saja. Ketika berhasil dipuji-puji, kalau bangkrut, ditinggal. Senang ditemani, saat duka, tidak. Itulah Pemkot,” ungkap Sam HC di Kota Malang, Selasa (8/10/2024).

Berangkat dari situ, Sam HC mengatakan jika mindset itu sudah seharusnya dibalik. Bahwa pemimpin harus menjadikan UMKM ini sebagai aset.

“Kita harus membersamai mereka, baik di saat suka maupun duka. Harus ada sebuah lembaga resmi yang menaungi, baik untuk tempat curhat usaha mereka, penyediaan modal hingga akses pemasaran,” bebernya.

Sejauh ini, menurutnya, upaya pemerintah dalam menaungi mereka masih nol. Karena secara mindset saja, kata HC, sudah salah.

“Jadi di Kota Malang ini masih belum ada apa-apanya dibanding Surabaya. Kalau kami jadi terpilih nanti, saya sudah ada sejumlah langkah strategisnya,” terang Sam HC.

Tak hanya itu, dia juga ikut menyoroti pertumbuhan ekonomi di kawasan Kayutangan Heritage yang ternyata banyak dikuasai oleh industri ekraf dari luar Kota Malang. Seharusnya, kawasan itu diisi oleh pengusaha lokal.

“Saya kira kawasan wisata baru ini harus ada regulasi khusus. Harus ditata lagi. Saya harap juga kawasan urban tourism seperti ini juga dihadirkan di tiap kecamatan. Selain untuk memecah kepadatan, kue pariwisata ini juga dinikmati oleh semua,” tegasnya.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Hal senada dikatakan Ganis Rumpoko, bahwa ia cukup prihatin dengan banyaknya pengusaha dan brand luar kota yang justru menjamur di titik-titik ramai Kota Malang. Padahal, brand lokal tidak kalah kualitasnya.

Mbak Ganis menegaskan jika terpilih nanti akan mencarikan skema regulasi pembatasan waralaba untuk memberi kesempatan pada pengusaha dan pelaku industri kreatif lokal. Ini untuk mendukung ekonomi kerakyatan.

“Di Kota Malang ada landmark Kayutangan Heritage, tapi kalau dilihat, di sana justru banyak brand luar kota yang mengisi. Ini nanti akan saya perjuangkan, buat aturan agar usaha lokal Kota Malang tidak kalah dengan luar kota,” paparnya.

Quote