Tabanan, Gesuri.id - PDI Perjuangan menjagokan I Komang Gede Sanjaya untuk menjadi satu-satunya kandidat calon Bupati Tabanan saat Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Demikian dilansir dari beliexpress.jawapos.com, Senin (2/9).
Hal itu juga ditunjang oleh posisinya di struktural partai yang kembali dipercaya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan.
Sesuai hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar belum lama ini, sebelum pelaksanaan Kongres V PDI Perjuangan pada 8-10 Agustus 2019 lalu.
Belum lagi dengan spekulasi yang berkembang di internal PDI Perjuangan sendiri. Yang menyebut Sanjaya punya kans untuk itu. “Untuk Tabanan, Sanjaya punya peluang besar,” sebut salah seorang sumber yang juga elite PDI Perjuangan di Bali, belum lama ini.
Tapi alur dan dinamika politik tidak pernah flat atau datar. Di luar nama Sanjaya juga ada beberapa kader PDI Perjuangan maupun figur yang juga mesti diperhitungkan. Di luar Sanjaya, ada nama Made Urip yang layak untuk diperhitungkan.
Nama politisi senior PDI Perjuangan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Sepak terjangnya sebagai kader “moncong putih” terhitung cukup panjang.
Bahkan sejak PDI Perjuangan masih bernama PDI (Partai Demokrasi Indonesia).
Loyalitasnya tersebut juga membuat Urip kembali dipercaya masuk struktur pengurus DPP PDI Perjuangan hasil Kongres V PDI Perjuangan baru-baru ini.
Tepatnya pada posisi Ketua Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup.
Politisi dari Kecamatan Marga, Tabanan, ini bahkan menjadi satu-satunya representasi Bali di kepengurusan PDI Perjuangan pusat.
Pada beberapa bursa yang beredar di media sosial, nama Urip termasuk di antaranya. Meski ada spekulasi, Urip tidak begitu ambisius untuk urusan suksesi kepemimpinan di kabupaten kelahirannya.
Dalam sebuah kesempatan pada pertengahan Juni 2019 lalu, Urip hanya menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang berkembang di media sosial itu. Yang mendorong dirinya maju menuju Tabanan I. Pun demikian, bila aspirasi itu riil berkembang di luar dunia maya.
Tapi saat itu Urip menegaskan, di partainya ada proses dan mekanisme untuk menentukan keputusan. Khususnya mengenai siapa calon kepala daerah yang hendak diusung partai.
Sebagai petugas partai, Urip mengatakan, dirinya selalu siap bila memang induk organisasi menugaskannya. Begitu juga dalam urusan pilkada. Hanya saja, Urip lebih memilih untuk wait and see. Serta yang terpenting, tidak mau berandai-andai.
“Saya siap. Sepanjang itu benar-benar tugas partai. Tapi, ya jangan berandai-andai juga. Karena prosesnya saja belum. Kan ada mekanisme yang berlaku di internal PDI Perjuangan,” pungkasnya.
Urip juga menjelaskan, penjaringan nama bakal calon bupati dan wakil bupati di PDI Perjuangan biasanya akan melawati proses penjaringan dan penyaringan. Lalu penetapannya dilakukan pada forum konferensi cabang luar biasa (konfercabsus) sebelum dimintakan rekomendasi ke DPP PDI Perjuangan.
Lantas bagaimana dengan Nyoman Adi Wiryatama, politisi PDI Perjuangan sekaligus mantan Bupati Tabanan yang sukses melakukan estafet kepemimpinan kepada puterinya, Ni Putu Eka Wiryastuti, pada Pilkada 2010 lalu?
Dalam sebuah kesempatan di pertengahan minggu lalu, Rabu (28/8), Adi Wiryatama terkesan enggan disinggung soal regenerasi kepemimpinan di Tabanan. Apalagi bila disinggung soal hasratnya mendukung anaknya yang lain, Gede Made Deddy Pratama, maju di kancah pilkada.
“Ya, saya kira semuanya itu sudah dipersiapkan (partai). Rakyat Tabanan yang akan menentukan pilihannya. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada internal partai dan juga rakyat Tabanan yang akan menjadi pemilih nantinya,” jawabnya singkat.