Jakarta, Gesuri.id - Paramitha Widya Kusuma, kini maju di Pilkada 2024 ini untuk fokus membaktikan diri membangun Brebes.
Kepedulian terhadap masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah sudah ditunjukkan sebelum menjadi anggota dewan. Terutama bila ada warga yang hidupnya dalam kesulitan, dia mengaku tidak bisa tinggal diam.
"Tidak bisa tidur kalau dengar ada warga hidup susah. Apalagi itu saudara saya, sesama warga Brebes," kata Paramitha Widya Kusuma, Sabtu (9/11).
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Pada 2019, wanita kelahiran 1992 ini mencoba ikut dalam kancah politik pemilu sebagai caleg DPR RI. Respon dan dukungan warga atas tampilnya Paramitha sangat luar biasa.
Mitha pun gas pol. Dengan sekuat tenaga, berbagai program bantuan untuk masyarakat Brebes diperjuangkan.
Program bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu adalah salah satu program yang berhasil diperjuangkan. Tidak tanggung taggung, dalam kurun waktu dua tahun, dia menyalurkan program bedah rumah sebanyak 3500 unit.
Salah satu yang merasakan program ini adalah Untung Slamet, wanita asal Desa Dukuhturi, Ketanggungan Brebes. Sebelum mendapat bantuan, rumah Untung Slamet ini sangat tidak layak huni.
Rumah dengan ukuran 5 x 6 meter ini terdiri dari dinding anyaman bambu yang sudah lapuk. Lantai rumah masih berupa tanah yang beberapa bagiannya dilapisi plastik.
Bagian depan rumah (teras) hanya setinggi 1,2 meter, sehingga siapapun yang akan masuk rumah harus membungkukkan badan.
Kemudian, Mitha ini juga menyalurkan program bantuan pompa air untuk para petani. Terakhir, tahun 2023, sebanyak 1228 unit pompa berbahan bakar gas dibagikan secara cuma cuma kepada petani.
Dengan penggunaan pompa air BBG, maka petani perpotensi memperoleh keuntungan yang lebih banyak.
Dengan penggunaan pompa ini bisa menghemat biaya tanam sekitar 65 persen dalam satu kali masa tanam.
Dia mencontohkan, jika sekali tanam para petani menghabiskan sampai Rp 8 juta biaya produksi, maka dengan pompa ini bisa menghemat sampai Rp 5,2 juta.
Program program tersebut adalah sebagian yang sudah disalurkan. Selama menjabat, Mba Mitha juga menyalurkan ribuan unit PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya).
Ada lagi, program memberikan pelatihan ketrampilan bagi warga dan langsung menyalurkan ke pabrik pabrik yang membutuhkan. Berikutnya, program BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik) untuk 2500 keluarga miskin secara gratis.
Kepedulian tinggi juga ditunjukkan terhadap para tenaga honorer di Brebes. Perjuangan Mitha terhadap honorer ini bermula saat Pemkab Brebes mengajukan formasi PPPK sebanyak 2.555 orang yang terdiri dari 1.646 tenaga pendidikan, fungsional tenaga kesehatan 813 orang dan tenaga fungsional teknis lainnya 96 orang.
Baca: Ganjar Tegaskan Andika Cocok Jadi Gubernur Jawa Tengah
Oleh Menpan RB hanya disetujui 1.742 atau sekitar 70 persen. Menpan RB memutuskan menghapus 813 formasi nakes. Keputusan ini sempat menimbulkan gelombang aksi demo dari para pekerja kesehatan.
Atas negosiasi langsung dari Mitha, pemerintah pusat akhirnya mengembalikan 813 formasi tenaga kesehatan pada rekrutmen PPPK Kabupaten Brebes tahun 2023.
Sebagai wanita kelahiran Brebes, Paramitha juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Di berbagai kejadian bencana alam, dia bahkan rela terjun langung ke lokasi bencana untuk membantu para korban.
Kini wanita yang fasih membaca Al Quran ini berniat maju dalam Pilkada 2024 sebagai calon bupati Brebes. Dia beralasan, ingin fokus memberesi Brebes agar masyarakatnya lebih sejahtera.
"Saya ingin Brebes beres, lebih sejahtera," kata dia singkat.