Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Banyuwangi melakukan langkah nyata untuk konsolidasi kaum perempuan melalui kegiatan sarasehan bertajuk ”Peran Perempuan Dalam Pemenangan Pilkada Serentak tahun 2024 ” bertempat di Ballroom Havana, Jajag, Kamis (24/10/2024).
Kegiatan sarasehan yang dikuti sekitar 250 peserta dari organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan UMKM perempaun ini dibuka Sekretaris DPC PDI Perjuangan banyuwangi, Ficky Septalinda.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Ficky Septalinda menyampaikan, Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pilkada adalah salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di suatu negara. Pemilu tidak hanya merupakan ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga sebagai sarana bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.
“Berpartisipasi dalam Pilkada, perempuan dapat berkontribusi dalam menentukan arah kebijakan publik dan memilih pemimpin yang mewakili kepentingan mereka,” ucapnya.
Dalam penyelenggaran Pilkada yang sukses ucap Ficky, perempuan mempuanyai peran penting di masyarakat, selain sebagai pemilih yang aktif kuota sebesar 30 persen juga merupakan keterwakilan perempuan untuk berkontribusi sebagai peserta pilkada.
“Perempuan dapat berperan sebagai pemilih yang aktif dan bertanggung jawab sehingga dapat memanfaatkan hak pilihnya untuk memilih calon yang dianggap paling sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki , ” ucapnya.
Baca: Ganjar Pranowo Yakin Andika-Hendi Akan Menang di Pilgub Jateng
Ia menjelaskan, terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen yang telah di tunggu – tunggu oleh masyarakat yang memiliki hak pilih. Sebagai Perempuan, haruslah menjadi smart voters, pilihlah calon pemimpin yang betul – betul mampu menyelesaikan masalah daerah seperti pendidikan, kesehatan dan yang utama terkait isu – isu perempuan dan anak, serta isu gender.
“Dengan jumlah pemilih perempuan yang signifikan di setiap penyelenggaraan pemilihan maupun pemilu membuat keberadaan pemilih perempuan selalu menjadi magnet yang menarik baik bagi pasangan calon, akan tetapi sebagai pemilih yang cerdas sudah seharusnya menentukan keberpihakan dari pemimpin yang akan menjabat 5 (lima) tahun kedepan sangat mempengaruhi kebijakan yang akan berimbas kepada kehidupan kita di masa yang akan datang,” ungkapnya.