Jember, Gesuri.id - PDI Perjuangan memantau upaya memasifkan kampanye hitam yang mengaitkan calon-calon yang diusung partai berlambang kepala banteng di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan label PKI.
Kampanye hitam itu diarahkan, termasuk terhadap calon gubernur Tri Rismaharini, dan paslon kepala daerah Hendy-Gus Firjaun di Pilkada Kabupaten Jember.
Wartawan di Jember juga ternyata mendapatkan fakta itu, dan menanyakan tanggapan dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengenai hal tersebut.
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Menjawab itu, Hasto mengatakan bahwa Bung Karno satu-satunya pemimpin di dunia yang mendapat penghargaan pendekar dan pembebas bangsa Islam.
“Bu Mega dan PDI Perjuangan juga sangat konsisten menolak Israel dalam sepakbola, dan akhirnya terbukti bagaimana Israel begitu kejam terhadap Palestina. Sementara yang lain tidak berani bersikap,” kata Hasto.
Hasto menjawabnya usai melakukan Safari Politik dan Konsolidasi Pemilu 2024 di Kabupaten Jember, Selasa (5/10/2024). Ribuan kader dan pengurus PDI Perjuangan Kabupaten Jember hadir dipimpin oleh Sekretaris DPC PDI Perjuagan Kabupaten Jember Widarto.
“Jadi tuduhan itu tidak laku lagi. Karena sejarah dan bukti empiris menunjukkan Bung Karno seorang santri. Bagaimana Bu Mega juga berjuang nilai-nilai ideologi Pancasila mampu membawa kemajuan Indonesia Raya,” tambah Hasto lagi.
Menurut Hasto, adanya isu-isu demikian pasti dilakukan dengan motif fitnah karena dipicu ketakutan pasangan lawan.
“Sehingga ketika ada isu-isu itu artinya mereka khawatir terhadap kepemimpinan Bu Risma-Gus Hans. Siapa yang meragukan aspek keislaman Bu Risma-Gus Hans. Kedua tokoh ini juga menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Sebagai bagian moralitas dan integritas yang menjiwai pemimpin,” kata Hasto.
Semakin mendekati hari H pencoblosan, Hasto mengatakan bahwa kepemimpinan Risma-Gus Hans yang semakin diterima masyarakat Jatim membuat ada yang ketakutan. Hal itu terkonfirmasi dengan banyaknya serangan kampanye hitam.
“Apalagi dengan debat terakhir menunjukkan kapasitas kepemimpinan Bu Risma berprestasi. Itu yang membuat banyak pihak khawatir,” kata Hasto.
“Serangan kepada Pak Hendy-Gus Firjaun juga tidak relevan. Sangat tidak relevan. Karena sejarah banyak yang ditutup-tutupi. Saya sampaikan ke Pak Hendy tidak usah takut. Kita semua menyatu ke bawah, karena PDI Perjuangan bagian dari rakyat,” kata Hasto.
Dilanjutkan Hasto, kepada para cakada yang diusung PDI Perjuangan, tetap menggunakan wajah, baju, identitas yang bersama rakyat.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
“Ketika ada serangan, itu menunjukkan mereka khawatir. Pak Hendy ingin menyelamatkan sumber daya alam strategis di Jember betul-betul dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Itu yang disampaikan komitmen Pak Hendy kepada saya,” tandas Hasto.
Sementara Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, juga menyampaikan sikapnya atas upaya kampanye hitam itu. Risma menyebut Masya Allah dan menceritakan silsilah keluarganya yang masih ada hubungan dengan KH Hasyim Asy’ari.
“Saya mendengar, ada yang ngomong katanya PDI Perjuangan itu PKI. Masyaallah. Marah betul saya. Kakek saya itu, kakek buyutnya, punya cicit itu KH Hasyim Asy'ari. Kakek saya bersaudara dengan KH Hasyim Asy’ari,” kata Risma.
“Lha saya gak terima kalau disebut PDI Perjuangan itu PKI. Tega sekali mereka melakukannya hanya demi menjelek-jelekkan,” tambah Risma.