Ikuti Kami

Jaringan Ganjar-Mahfud Nusantara Brebes Serukan Pemilu Berjalan Jurdil

Pemilu yang tidak dilaksanakan dengan Jujur dan Adil akan memicu ketegangan dan secara psikologis menciptakan psikologi chaos.

Jaringan Ganjar-Mahfud Nusantara Brebes Serukan Pemilu Berjalan Jurdil
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Jakarta, Gesuri.id - Jaringan Ganjar-Mahfud Nusantara (Jaga NU) Kabupaten Brebes menyerukan agar Pemilihan Umum (pemilu) berjalan jujur dan adil (Jurdil) untuk menjaga kerukanan serta mencegah korban jiwa.

Hal tersebut berkaca pada pengalaman Pemilu 2019 yang membuat publik prihatin dengan banyaknya jatuh korban jiwa dalam penyelenggara pemilu yang mayoritas dari mereka kelelahan dalam menjalankan tugasnya. 

Ketua Jaga NU Brebes, KH. Muslih Tohari Rois, mengatakan, Pemilu yang tidak dilaksanakan dengan Jujur dan Adil akan memicu ketegangan dan secara psikologis menciptakan psikologi chaos yang semakin menambah beban mental bagi penyelenggara yang pada dasarnya orang-orang bermoral baik.

Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram

Karena itu ia berharap agar pemilu tahun ini berlangsung jujur dan adil tanpa represifitas psikologis sehingga penyelenggara bisa menjalankan tugasnya dengan leluasa dan merdeka pikiran dan hatinya.

“Jika pemilu ini Jurdil insyaAllah hasilnya mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang membawa kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Muslih seperti dalam keterangannya.

Menurut Kang Muslih, panggilan akrabnya, belajar dari yang terjadi di pemilu 2019 lalu terdapat 894 petugas KPPS meninggal dunia. Tentu harus berdoa dan ikhtiar agar tidak lagi pemilu makan korban jiwa entah oleh sebab apapun.

"Tentu kita jangan menjadi bangsa yang bodoh yang tidak mampu memetik hikmah dari sejarah dan pengalaman yang sudah ada di pemilu sebelumnya, salah satu ikhtiar itu haruslah menjaga suasana pemilu Jujur dan Adil sehingga tenang hati penyelenggara menjalankan tugasnya," menurut pria yang merupakan alumni Pondok Pesantren Al-Fadhlu wal Fadhilah asuhan (alm) KH Dimyati Rois Kaliwungu Kendal.

Menurutnya, salah satu ikhtiar manusia selain munajat ke Allah tentu menjalankan prosedur yang baik dalam setiap hal termasuk dalam pemilu. Selain menghindarkan kecapekan mental di tengah beban kerja yang tinggi juga untuk menjaga kualitas demokrasi benar-benar terjamin.

Kondisi itu menurutnya bisa turut membantu penciptaan kondisi nyaman bagi penyelenggara sehingga terhindar dari keletihan berlebih dan berujung meninggal dunia.

Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo

Sebagaimana diketahui, menjelang pelaksanaan pemilu 2024 ini sudah terdengar kabar meninggalnya beberapa anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang meninggal dunia. Kejadian meninggalnya PPS ini terjadi seperti di anggota PPS di Magetan dan KPPS di Sukabumi, juga di Medan baru baru ini.

Karena itu, penting untuk kita semua berdoa seraya memohon kepad Tuhan agar pemilu ini berjalan lancar dan damai. Salah satunya, doa bersama atau istighotsah yang sudah dilakukan oleh Pengajian Kaum Sarung Abang. Yang diselenggarakan di Brebes.

“Istighosah kali ini meminta dan mengetuk pintu langit, agar Allah SWT. Melindungi bangsa Indonesia dari perpecahan, dan pemilu hari ini dapat diselenggarakan dengan jujur dan adil,” tandasnya.

Quote