Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata melakukan silaturahmi ke kader DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, bertempat di Fave Hotel Jalan Cimanuk, Kelurahan Sukagalih, Kabupaten Garut.
Jeje yang sekarang ini masih menjabat Bupati Pangandaran itu disambut hangat oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut beserta jajaran pengurus lainnya dan juga kader.
Dalam silaturahmi di Fave Hotel ini, Jeje memberikan pengalaman berharga kepada kader DPC Garut. Pengalaman itu kaitan dengan kesuksesan PDI Perjuangan di Pangandaran memenangkan pileg 2024. Dari 40 kursi legislatif 16 Kursi diborong oleh PDI Perjuangan di Pangandaran.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, tentu sangat gembira dengan kehadiran Jeje Wiradinata.
Yudha menilai bahwa Jeje adalah sosok yang berhasil membawa PDI Perjuangan kepada kesuksesan, khususnya di pileg Pangandaran.
Walaupun di Pilgub Jabar sendiri, Jeje belum berhasil menang, namun banyak prestasi yang bisa ditimba ilmunya dari sosok pemimpin yang berhasil di Pangandaran itu.
"Kegiatan hari ini kita menerima silaturahmi dari Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran, Pak Jeje Wiradinata yang juga masih bupati, dan sebentar lagi beliau akan pensiun sebagai bupati. Nah, beliau juga salah satu calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan di pilkada serentak kemarin, dan walaupun kalah tentu beliau tetap ingin menjalin silaturahmi," kata Yudha, pada Selasa (18/2/2025).
"Beliau tadi menggambarkan, silaturahmi sambil menggambarkan kepada kader PDI Perjuangan Kabupaten Garut kenapa Pangandaran bisa 16 kursi, bisa menjadi partai pemenang. Dari 40 kursi yang ada di DPD Pangandaran, 16 dipegang oleh kader PDI Perjuangan," tambahnya.
"Dan ada kiat-kiat yang dibagikan, nah tentunya harapannya bahwa PDI Perjuangan itu harus tetap kompak, solid, berbicara menjelang ke 2029. Beliau membagi kiat-kiat bagaimana bisa menang. Di Pangandaran salah satunya ada pembagian tugas, tiap-tiap caleg itu menggarap wilayah yang sangat berbeda," jelasnya.
"Kemudian juga ada garis komando yang jelas, ada pemetaan, ada survei, dan dicari titik-titik yang lemah. Tadi begitu saja, jadi memang lebih ke sharing antara PAC, PDI Perjuangan, dan tentu ini bagian dari proses politik yang sehat ya. Calon yang kalah tetap berkunjung, bagi kita kemudian ini kita menyambut baik pertemuan ini, dan semoga kita bisa bersama-sama, kader PDI Perjuangan bisa tetap kompak, tidak berkecil hati," sambungnya.
Sementara untuk Kabupaten Garut sendiri, Yudha menegaskan bahwa kader PDI Perjuangan harus tetap konsisten melakukan kerja kerakyatan, membantu masyarakat lemah termarginalkan.
Kendati di Garut sendiri PDI Perjuangan hanya mendapatkan 4 kursi legislatif, hal itu tidak menjadi alasan untuk kendor melakukan kerja kerakyatan.
Kader PDI Perjuangan harus konsisten memperjuangkan masyarakat kendati belum mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
"Walaupun di pilkada Jawa Barat kita kalah, dan mungkin di konteks legislatif Kabupaten Garut kita hanya 4 kursi, peringkat ke 7 di DPRD Garut. Tapi tidak berkecil hati, tetap kerja-kerja politik. Ini memang selalu saya gambarkan bahwa tetap konsisten bekerja di tengah masyarakat, dipercaya atau tidak dipercaya oleh masyarakat, kita tetap konsisten bergerak di tengah masyarakat, mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat," pungkasnya.