Tangerang, Gesuri.id - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri acara "Deklarasi Calon Legislatif Perempuan Untuk Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin" di Hotel JHL Solitarie, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Minggu (4/11).
Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi meningkatnya angka partisipasi Caleg perempuan dalam kontestasi Pemilihan Legislatif 2019.
Baca: Jokowi Ajak Semua Pihak Berkampanye Santun dan Tidak 'Hoax'
Namun, Ia juga mengingatkan kepada para Caleg perempuan dari Koalisi Indonesia Kerja tersebut bahwa "untuk menjadi anggota DPR RI atau anggota DPRD itu tidak mudah," katanya.
Jokowi kemudian membagikan tips dan trik berkampanye kepada para Caleg 'new comer' itu supaya mampu memperoleh banyak suara masyarakat sebagaimana pernah dialaminya ketika pertamakali mencalonkan diri sebagai Walikota Solo.
Pertama adalah kampanye 'door to door'. "Saat saya pertamakali mencalonkan diri sebagai calon walikota tahun 2004, yang namanya Jokowi tidak ada yang tahu," ucapnya.
"Saya saat itu tidak memakai cara-cara lama, mengumpulkan orang di lapangan. Selain membutuhkan uang, itu juga modal kita sendiri. Sehingga yang dilakukan saat itu, adalah door to door, dari pintu ke pintu saya salaman," terang Jokowi.
Cara berkampanye 'dari pintu ke pintu' itulah, lanjut Jokowi, yang akhirnya membawa dirinya ke kursi Solo 1.
"Saat itu langsung hasil pilkadanya 37 persen, tipis dengan yang urutan kedua, tapi menang, yang penting udah menang," ujarnya disusul tepuk tangan meriah hadirin.
Pada pilkada berikutnya, Jokowi melanjutkan, Ia tetap berkampanye 'dari pintu ke pintu'. Namun, saat itu ditambah dengan 'cerita-cerita' kinerjanya selama menjabat Walikota Solo periode pertama. Cara kampanye kedua disebut 'story telling'.
"Di Pilkada kedua, saya tetap door to door, tapi beda dengan yang kemarin. Kalau yang kemarin, saya door to door, tidak bisa menceritakan apa-apa, hanya mengenalkan pribadi. Tetapi setelah saya lima tahun bekerja sebagai walikota, saya bisa bercerita," ungkapnya.
"Pilkada kedua, tanpa kampanye yang bertele-tele, tapi keringatnya bercucuran, karena dari pintu ke pintu menyampaikan cerita, hasilnya (menang) 91 persen," ucap Jokowi disusul tepuk tangan meriah.
Hal itu tetap Ia lakukan sampai akhirnya berhasil membawanya duduk di kursi DKI 1.
Baca: Lima Hijrah Jokowi Demi Merawat Persatuan Indonesia
Jokowi lantas menjelaskan arti penting dari berkampanye 'door to door' miliknya. Ia mengatakan, melalui cara kampanye seperti itu, dirinya mampu memperoleh gambaran utuh mengenai potensi kemenangan. Dari cengkraman tangan seseorang saat bersalaman itulah Ia mengetahui seberapa banyak orang akan mendukungnya.
"Oh ini salamannya tidak enak, wah berarti tidak dukung ini," jelas Jokowi disusul gelak tawa hadirin (termasuk Paspampers).
"Karena saya meyakini, saat itu, karena saya turun ke bawah, saya salaman, saya punya hitung-hitungan, saya yakin Insha Allah menang, akhirnya menang," pungkasnya.