Semarang, Gesuri.id - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo optimistis menang di Jawa Tengah dengan target suara sebanyak 80 persen pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Hal tersebut dia ungkapkan saat memberikan pengarahan dalam acara Pesan Khusus Calon Presiden RI untuk pemenangan Pilpres dan Pileg 2019 yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Baca: Bambang Yakin Jokowi Menang dengan Suara Tinggi di Jateng
"Saya optimis Jateng menang 80 persen setelah mendengar paparan, setelah briefing dari Mas Bambang Wuryanto, saya makin optimis. Itu bukan hitung-hitungan asal. Semua kalkulator saya pakai semua. Jadi kalau tidak ada yang percaya (Jateng 80 persen suara), maka datang ke saya. Saya kasih hitung-hitungannya," ujar Jokowi dihadapan 2.500 kader PDI Perjuangan Jateng, di Semarang, Sabtu (20/10).
Meskipun demikian, Jokowi berpesan agar para kader PDI Perjuangan tetap berhati-hati dan terus memperkuat kerjasama. Pasalnya, dipastikan kubu pasangan Prabowo-Sandi tidak akan tinggal diam untuk menggalang suara.
"Harus konsolidasi dengan semua pihak, harus waspada dengn fitnah, isu-isi negatif," ucap Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi berharap Jateng menjadi lumbung suara dan menutup kekuarangan suara di daerah lain.
"Saya titip pada kesempatan ini, petahana itu selalu dicari kesalahan dan kekurangannya. Soal kegagalan pemerintahan, soal pelaksanaan pemilu kali ini dan yang terakhir karena susah mencari kelemahan kita, maka disebar berita hoaks. Harus dilawan, harus dicounter," tegas Jokowi.
Jokowi juga menegaskan agar para kader PDI Perjuangan di Jateng harus bergerak aktif, tidak hanya sekadar memasang baliho tapi juga turun ke tengah-tengah rakyat.
Baca: Basarah Sebut Medsos Jadi Tantangan Baru bagi Bangsa
"Yang paling efektif adalah kampanye door to door, datangi dan ketuk rumah-rumah warga," katanya.
Hadir dalam acara tersebut seluruh pengurus DPC se-Jateng, anggota dan calon anggota legislatif PDI Perjuangan, dan para Kepala daerah kader PDI Perjuangan di Jateng.
Jokowi nampak didaampingi olej ketua Tim Pemenangan Nasioal (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Tohir, Bendahara TKN Wahyu Skati Trenggono dan kepala KSP Moeldoko.