Jakarta, Gesuri.id - Pemilihan Kepala Daerah Rote Ndao atau Pilkada Rote Ndao, khususnya dari Partai PDI Perjuangan kian marak.
Para kader PDI Perjuangan di Rote Ndao melakukan pendaftaran di Rumah Sendiri dengan tujuan untuk menghidupkan mesin partai
Kadernya itu dimulai dari Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao yakni Denison Moy, Megarisa Mboeik, Matheos Viktor Messakh, Zinsendorf Yosus Adu sampai Djanu Djaja Ibrahim Manafe.
Para kader PDI Perjuangan itu mendaftar di partai sendiri sebagai kandidat bakal calon bupati maupun wakil bupati.
Dengan begitu, banyak pendaftar yang mendaftar di PDI Perjuangan Rote Ndao. Baik dari kader partai sendiri maupun non kader.
Lalu pendaftar non kader antara lain, Bima Th. Fanggidae, Vicoas Amalo, Paulina Haning-Bullu, Paulus Henuk. Keempatnya mendaftar sebagai bakal calon Bupati Rote Ndao.
Selanjutnya yang mendaftar sebagai wakil bupati yakni Jonas C. Lun, Petrus J. Pelle, dan Frits M. Adu.
Alhasil ada 12 kandidat yang mendaftar di DPC PDI Perjuangan Rote Ndao.
Kendati demikian, ternyata PDI Perjuangan malah fokus terhadap penguatan basis. Strategi itu dilakukan sambil menunggu proses selanjutnya di level DPD dan DPP.
Dan jika siapapun yang nantinya diusung PDI Perjuangan, kader itu tinggal menggerakkan mesin partai yang telah dalam kondisi hidup.
"Kami tidak diam. Tapi diam-diam kami perkuat basis," tutur Ketua DPC PDI Perjuangan Rote Ndao, Denison Moy, belum lama ini.
Dia melanjutkan, mengikuti alur tahapan survei kandidat yang belum final, Deni meyakini jangan sampai dirinya yang diusung jadi calon Bupati Rote Ndao.
"Siapa tahu beta (saya) yang diusung jadi calon Bupati. Beta sangat yakin diusung oleh partai (PDI Perjuangan)," ujar Deni dengan lantang.
Kemudian Deni menyebut beberapa skema yang dimainkan partainya dengan target menang di Pilkada Rote Ndao.
"Dengan tiga kursi yang digapai di DPRD dalam Pemilu, PDI Perjuangan sedang menggodok beberapa kandidat untuk berpasangan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati," tutur Deni.
Pasangan calon yang dimaksud melihat pada ego wilayah, jika bupati dari bagian Barat, maka wakil harus dari Timur, juga sebaliknya.
"Ada skema PH-Djanu Djaja, PH-Sandro. Bisa saja beta, Deni-Vico atau Vico-Deni. Semua punya peluang. Atau Vico-Megarisa, juga bisa," tutup Deni.