Ikuti Kami

Karena Ambisi Menang, Hasto: Jangan Hadirkan Setan Kekuasaan

“Selama ini Pak Jokowi menjadi obyek serangan fitnah karena ketidakmampuan mereka membangun narasi kinerja dan rekam jejak positif"

Karena Ambisi Menang, Hasto: Jangan Hadirkan Setan Kekuasaan
Sekjen DPP PDI Perjuangan yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, kebenaran yang akhirnya terkuak dan memaksa Capres kubu sebelah Prabowo meminta maaf ke publik. Kata dia, permintaan maaf itu harus diikuti dengan komitmen berkampanye tanpa kebohongan. 

“Selama ini Pak Jokowi menjadi obyek serangan fitnah karena ketidakmampuan mereka membangun narasi kinerja dan rekam jejak positif," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/10/2018). 

Hasto juga menyayangkan ada yang menyejajarkan Ratna Sarumpaet dengan Cut Nyak Dien. Menurut dia, itu tidak boleh terjadi lagi.

Hasto menjelaskan, apa yang disebut sebagai narasi penganiayaan Ratna Sarumpaet (RS) berawal dari konstruksi yang dibangun oleh Fadli Zon setelah bertemu RS, tanggal 2 Oktober 2018. 

Narasi ini, tambah Hasto, diperkuat oleh pertemuan Pak Prabowo, Amien Rais, dan Fadli Zon dengan RS, lalu mengalirlah pidato politik Pak Prabowo, penuh syak wasangka; penuh serangan tajam ke Pemerintahan Jokowi. 

“Saya masih ingat betul, saat itu Pak Prabowo mengatakan bahwa RS sangat ketakutan, sangat traumatize. Apa yang terjadi merupakan tindakan represif, tindakan yang di luar kepatutan. Tindakan pelanggaran HAM, dan bahkan suatu tindakan pengecut yang terjadi terhadap ibu-ibu usianya mungkin sudah 70. Luar biasa”, ujar Hasto menirukan pernyataan Prabowo yang mencoba mengambil keuntungan elektoral atas rekayasa tersebut.

Terbongkarnya manipulasi kebohongan tersebut, lanjut dia, harus menjadi edisi terakhir dalam tahun politik ini. 

“Kita semua yang mendambakan pemilu yang demokratis dan berkeadaban harus bergandengan tangan menolak fitnah dan kampanye hitam. Apa yang disampaikan Pak Prabowo pada tanggal 3 Oktober 2018, dimana narasi penganiayaan  RS sebagai pintu masuk serangan ke Pak Jokowi TIDAK boleh terjadi lagi," tegas Hasto. 

PDI Perjuangan mengajak kita semua untuk membangun tradisi politik yang berkeadaban. 

“Menyetarakan secara emosional antara Ratna Sarumpaet dengan Cut Nyak Dien sebagaimana disampaikan oleh  Hanum Rais, Putri Amien Rais tidak boleh terjadi lagi. Terlebih sosok Cut Nyak Dien merupakan sosok yang sangat dihormati," cetus Hasto.

Kepada seluruh tim kampanye Prabowo-Sandi, kata Hasto, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf berharap untuk memegang teguh komitmen kampanye damai. 

“Jangan hadirkan setan kekuasaan hanya karena ambisi untuk menang," kelakar Hasto.

Quote