Boyolali, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan sebagai kader PDI Perjuangan, harus tetap memegang teguh prinsip tegak lurus. Termasuk kebijakan yang diambil oleh DPP PDI Perjuangan.
Itu dikatakannya merespons baliho bakal calon bupati Agus Irawan bersanding dengan Dwi Fajar Nirwana, yang dipasang di Jalan Sudirman, Boyolali Kota, hingga Mojosongo cukup menyita perhatian.
Diketahui, Dwi Fajar Nirwana merupakan kader PDI Perjuangan Boyolali. Sekaligus caleg terpilih hasil Pemilu 2024.
Sedangkan Agus Irawan selama ini dikenal berseberangan dengan PDI Perjuangan.
"Itu haknya Mbak Dwi Fajar Nirwana (pasang baliho). Dia masih punya kartu anggota PDI Perjuangan," ujar Susetya Kusuma Dwi Hartanta, Rabu (7/8).
"Kalau menyayangkan, pasti kami menyayangkan. Tidak ada (komunikasi pemasangan baliho,Red). Kalau mengatakan kader potensial, tentunya semua kader potensial," ungkap Susetya.
Apakah ada sanksi terkait hal tersebut? Susetya menjawab diplomatis.
“Ya itu nanti (tentang sanksi,Red). Ya nanti kami itu (ancang-ancang mengganti posisi Dwi Fajar)," jelasnya.
Ditambahkan Susetya, dari 50 kursi di DPRD Boyolali, PDI Perjuangan mampu menduduki 36 kursi.
Itu artinya, seluruh kader PDI Perjuangan potensial. Bahkan caleg PDI Perjuangan yang gagal juga meraih suara tinggi.
Diketahui, pada Pemilu 2024, Dwi Fajar Nirwana maju lewat daerah pemilihan (Dapil) 3 Boyolali.
Meliputi Kecamatan Karanggede, Wonosegoro, Wonosamodro, Juwangi, dan Kemusu.
Dwi Fajar Nirwana kantongi 14.454 suara.