Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani merespons peluang duet mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Puan menyebut akan melihat dinamika perpolitikan selama satu bulan ke depan.
"Ya, kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasinya," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).
Puan menerangkan komunikasi dengan Partai Gerindra masih terjalin. Tadi pun, kata Puan, saat memimpin rapat paripurna RUU APBN, pihaknya juga berkomunikasi dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco dari Gerindra dan Lodewijk F Paulus dari Golkar.
"Tadi sebelah saya Pak Dasco, sebelahnya lagi Pak Lodewijk. Jadi komunikasi dengan semua partai tetap dilakukan, ini kan perwakilan dari Partai Golkar dan Pak Dasco Partai Gerindra. Jadi komunikasi informal selalu tetap dilakukan," katanya.
Puan tidak menutup kemungkinan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Prabowo. Puan mengatakan pihaknya juga sering bertemu dengan Prabowo.
Respons Ganjar
Ganjar Pranowo merespons peluang duet dirinya bersama Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ganjar mengatakan semua peluang bisa saja terjadi sebelum pendaftaran di KPU.
"Kalau politik itu, sebelum ditetapkan KPU, semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar setelah mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).
Untuk diketahui, isu duet Ganjar dan Prabowo mencuat di publik. Salah satu yang mengusulkan duet tersebut adalah DPD Projo (Pro Jokowi) Bali.
"DPD Projo Bali mengusulkan Bapak Prabowo sebagai calon presiden dan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden di Pemilu 2024," ujar Ketua DPD Projo Bali I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya saat konferensi pers dalam acara "Konferda Projo" seperti dilansir detikBali, Minggu (13/8).
Projo punya alasan mengapa mendukung Prabowo sebagai capres 2024, yang pada 2019 menjadi lawan Jokowi. Ronny menyebut Indonesia perlu pemimpin yang tegas dan berani.
"Kita butuh pemimpin yang tegas, yang berani, dan untuk melanjutkan semua program-program," kata dia.
Ronny juga menegaskan pengusulan nama capres tersebut murni keputusan Projo Bali, tidak ada campur tangan pihak lain.
Menurut Ronny, Projo Bali punya keyakinan tinggi terhadap Prabowo untuk menjadi capres. Sementara itu, soal pemilihan Ganjar sebagai cawapres, lanjut Ronny, mantan Gubernur Jawa Tengah itu selama ini dinilai dekat dengan Projo Bali.