Sukabumi, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri silaturahmi kiai-kiai se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi.
Dalam kunjungan itu, Mahfud justru dititipkan harapan oleh kiai-kiai yang hadir. Cawapres nomor urut 3 ini dalam kesempatan itu sempat mengingatkan larangan untuk melakukan kampanye.
Namun, kiai yang hadir justru banyak menitipkan harapan.
Salah satunya datang dari Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin.
Ia mengatakan bahkan banyaknya kiai yang mendukung Mahfud membuatnya percaya Mahfud akan memprioritaskan pondok pesantren.
"Alhamdulillah bertemu sama wakil presiden, saya amanat harus jadi, karena yang mengusung atau mendukung Bapak kebanyakan alim ulama, kiai-kiai, sehingga kalau jadi harus memprioritaskan pondok pesantren," ujar Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin, Rabu (27/12/2023).
Kiai lainnya yaitu Ade Ismail yang datang dari Cianjur juga memuji kecerdasan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut. Ia berharap Mahfud memberikan keberpihakan terhadap pesantren.
"Sehingga, kemudian kebijakannya berpihak terhadap keberadaan pesantren, berpihak secara utuh terhadap pondok pesantren," kata Ade.
Sementara, Kiai Aan Hamdan yang datang dari Kabupaten Sukabumi juga memuji sosok Mahfud yang berani. Dalam kesempatan itu, ia berharap Mahfud mampu memikirkan honor para guru ngaji.
"Tentang honor guru ngaji, Pak. Kami di desa mungkin ada beberapa kiai belum mendapat itu, Pak. Mohon, kalau Bapak nanti jadi Wakil Presiden, ada Peraturan Presiden yang jelas dan jangan sampai dipersulit, Pak," kata Aan.
Menjawab keluh kesah kiai-kiai, Mahfud sepakat kalau guru-guru mengaji atau guru-guru di pesantren seharusnya memang mendapatkan gaji. Mahfud yakin bahwa guru di pesantren juga melahirkan orang-orang yang hebat di Indonesia.
"Saya ini lulusan madrasah, jadi pejabat tinggi, gaji besar, masa guru saya, guru madrasah tidak digaji. Wong mereka sudah mendidik orang banyak jadi orang hebat-hebat, kita carikanlah dana, aturan bisa diubah," tutur Mahfud.