Jakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo mengaku setuju dengan pembangunan IKN. Bahkan, ia menyebut jika terpilih menjadi presiden bersama Mahfud MD akan melanjutkan proyek IKN.
"Setuju. Lanjut apa yang mesti kita lakukan," menjawab pertanyaan Pengamat politik Rocky Gerung soal keberlangsungan proyek Ibu Kota Negara (IKN) kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo, saat Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) di Four Poin by Sheraton Makassar, Sabtu (18/11).
Rocky menyebut pindahkannya ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan akan menjadi sumber pemanasan global.
Rocky mengatakan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan karena alasan mengurangi panas adalah keliru. Menurutnya, dengan adanya IKN di Kalimantan, akan menimbulkan panas baru.
"Bukan karena Jakarta yang panas, tapi planet yang panas. Begitu IKN yang dipindahkan ke Kalimantan, penggalian di Kalimantan justru memotong reboisasi sehingga menimbulkan panas baru," kata Rocky.
Rocky menyebut Kalimantan dijepit oleh dua panas yakni matahari dan batu bara. Dia menjelaskan ketika hutan dipotong, maka panasnya naik.
"Di Kalimantan akan menambah panas yang di IKN. Jadi es yang di kutub utara, lalu Jakarta tenggelam. Dengan kata lain IKN inilah yang akan tenggelamkan Jakarta," bebernya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku sudah menggali informasi soal syarat membangun IKN. Ganjar menyebut IKN di Kalimantan sudah memenuhi syarat.
"Saya tanya planner apakah membangun sebuah ibu kota itu ada syaratnya? Pasti ada. Apa saja? Semua itu tadi yang disebutkan Bung Rocky. Kondisinya, membangunnya, ekosistemnya, lingkungannya, makanya orang menyebutnya FS (feasibility study). Terus jadi Undang-undang. Maka siapapun yang bersumpah di situ maka jalankan undang-undang, kalau enggak salah begitu," bebernya.
Ganjar menyebut selanjutnya adalah bagiamana cara IKN bisa rampung dalam lima tahun. Capres yang diusung PDI Perjuangan dan PPP ini mengatakan sampai saat ini belum ada negara yang bisa membangun IKN dalam waktu lima tahun.
"Saya belum pernah melihat (pembangunan) ibu kota (dalam waktu) lima tahun selesai. Anda mau cek di Malaysia, anda mau cek di Amerika, anda mau cek di Australia silakan," ucapnya.