Malang, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta para kyai dan ulama ikut serta mengawal negara, terutama dalam menangkal separatisme, radikalisme, dan terorisme. Ma'ruf juga meminta para kiai dan ulama untuk tidak bersifat masa bodoh dengan pagelaran pemilu kali ini, yang dapat bepotensi menimbulkan perpecahan.
Baca: Kiai Ma'ruf Amin: Jokowi Cinta Ulama
"Negara ini harus kami kawal dengan baik dan menjaga keutuhan. Karena itu kalau dalam pilpres nanti berbeda pilihan, agar tidak menyebabkan terjadinya perpecahan,” terang Ma'ruf Amin dalam acara bertajuk "Silaturahmi dan Ngopi Bareng KH Ma'ruf Amin" di Harris Hotel & Conventions, Malang, Senin (29/10).
Setelah peringatan Hari Santri pada 22 Oktober lalu, Maruf berpesan agar seluruh masyarakat bisa menjaga negara dari gerakan separatis dan radikalisme.
“Aceh sekarang sudah selesai, Papua belum. Pemberontak yang harus diperangi karena membahayakan bangsa. Makanya NKRI Harga Mati,” tegasnya.
Baca: Nasionalisme Religius & Upaya Meneguhkan PersatuanNasional
Selain itu, acara tersebut turut dihadiri pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan pimpinan pondok pesantren se-Malang Raya. Momen tersebut sekaligus menjadi ajang silaturrahim.
“Saya sekaligus melakukan silaturrahim untuk mengajak para ulama menjaga bangsa dan negara meneruskan perjuangan para kiai. Serta mengawal negara dalam tantangan yang sekarang agak separatisme, radikalisme, atau terorisme,” tandas Ma'ruf Amin.