Ikuti Kami

Kiai Ma'ruf Disebut Kiai 'Jarum Super' Karena Muter Terus

Kiai Ma'ruf: Kalau sekarang jadi cawapres, kayak supir taksi ngejar setoran, muter.

Kiai Ma'ruf Disebut Kiai 'Jarum Super' Karena Muter Terus
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin saat mengunjungi Pondok Pesantren Babakan Kemek, Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/2).

Cirebon, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin berkelar soal dirinya yang kerap disebut Kiai 'Jarum Super' sejak memutuskan untuk menerima ajakan calon presiden petahana, Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal itu dia sampaikan saat mengunjungi Pondok Pesantren Babakan Kemek, Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/2).

Baca: Kiai Ma'ruf: Pilih Pemimpin yang Memahami Agama

"Kalau sekarang jadi cawapres, kayak supir taksi ngejar setoran, muter. Sampai saya disebut kiai 'jarum super' jarang di rumah suka pergi, muter terus," ucap Ma'ruf Amin yang disambut derai tawa para santri dan kiai yang hadir di Ponpes Kemek.

Awalnya, Ma'ruf Amin menceritakan tentang posisi cawapres yang kini melekat kepadanya, dia mengaku keputusan itu bukan atas keinginan pribadinya. Kiai Ma'ruf mengatakan, dia nyaman sebagai Rais Aam PB NU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab, bagi Kiai Ma'ruf kalau ia ingin keliling Indonesia bisa santai tak terburu-buru.

Dia mengulas kembali dinamika pemilihan cawapres Jokowi menjelang pendaftaran ke KPU pada September 2018 lalu. Ia menegaskan, NU tak pernah mengancam Jokowi perihal posisi cawapres. 

"PBNU tidak meminta apalagi mengancam, Pak Jokowi minta cawapres, kalau ada yang cerita bahwa PBNU mengancam, enggak ada itu," katanya.

Baca: Soal Doa Neno, Kiai Ma'ruf: Ini Pilpres Bukan Perang Badar

Ma'ruf Amin menegaskan NU tak pernah mengintimidasi. Namun, ia membenarkan NU memang menawarkan pilihan kepada Jokowi agar memilih cawapres kader NU. Sebab, jika Jokowi memilih kader NU, maka NU akan all out (mati-matian) memenangkan Jokowi dan kader NU yang jadi pendamping Jokowi itu. 

"Orangnya boleh pilih ketum PB NU Kiai Said, boleh Kader NU ketum PKB Pak Muhaimin, kader NU ketum PPP, Pak Romahurmuziy. Kader NU yang profesional Pak Mahfud, boleh juga yang Rais Aam Kiai Ma'ruf Amin. Eh, tau-tau saya terakhir kok malah dipilih," imbuhnya.

Quote