Jombang, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH. Ma'ruf Amin menjelaskan wacana soal dana abadi riset dan kebudayaan yang dia singgung saat debat ketiga kandidit Pemilihan Presiden (Pillres), Minggu (17/3).
"Dana abadi itu dana tetap yang bergulir yang nanti hasilnya dari investasinya itu yang digunakan untuk membiayai kegiatan kebudayaan," ungap Ma'ruf Amin di Jombang, Jawa Timur, Senin (18/3).
Baca: Kiai Ma'ruf: Badan Riset Nasional Menuju Ten Years Challenge
Kiai Ma'ruf mengatakan, dana tersebut merupakan alokasi khusus pemerintah untuk berinvestasi di bidang riset dan kebudayaan. Hasil dari investasi itu digunakan untuk kepentingan pengembangan riset dan kebudayaan.
Misalnya, pemerintah bisa mengalokasikan dana Rp 50 triliun untuk riset. Ma'ruf mengatakan nilai investasinya akan terus ditingkatkan agar hasil yang didapat semakin besar.
"Nah dananya abadi modalnya terus ditambah, hasilnya digunakan, sehingga ada sifatnya non APBN," ujar Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf mengatakan, tujuan penganggaran dengan skema seperti ini untuk menjamin perbaikan yang berlanjut.
Dalam debat ketiga Pilpres 2019, Kiai Ma'ruf berjanji akan menyediakan dana abadi kebudayaan, apabila ia dan calon presiden petahana Joko Widodo menang di Pilpres 2019.
Baca: Presiden Akan Bentuk Badan Riset Tampung Ide Kaum Milenial
Tujuan pendanaan khusus itu, agar terus terjadi perbaikan berkelanjutan. Misalnya dana abadi pendidikan untuk melakukan reformasi pendidikan.
"Untuk memelihara ini perlu ada upaya di samping konservasi kebudayaan tapi kita menyiapkan dananya selain anggaran ada dana abadi kebudayaan juga," papar Ma'ruf Amin.