Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengaku tak sakit hati dengan tersebarnya video hoaks dirinya mengenakan kostum sinterklas saat mengucapkan selamat natal dan tahun baru beberapa waktu lalu.
Baginya, ini sudah menjadi resiko menjadi seorang ulama, maka dia pun harus sudah siap diterpa isu-isu tak sedap.
Baca: Hasto Siap Pasang Badan untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf
"Enggak lah , masa kita sakit hati. Kiai itu tidak boleh sakit Hati. Sudah jadi Kiai itu sudah siap untuk di begitu-begitukan," ujar Ma'ruf Amin kepada awak media di kediamannya, Jalan Situbondo nomor 12, Menteng, Jakarta, Jumat (28/12).
Kiai Ma'ruf mengatakan dirinya belum mau menentukan sikap bagi pelaku penyebar dan pengedit video tersebut. Pasalnya, hingga saat ini dia belum mengetahui siapa pelakunya, meskipun polisi sudah berhasil membekuk yang bersangkutan.
"Itu nanti kita serahkan kepada pihak polisi saja, kita kan belum tahu siapa yang edit, yang bikin aja belum tahu. Nanti kalau polisi sudah ada baru nanti saya beri sikap," ungkap Kiai Ma'ruf.
Terkait polemik ucapan natal, Ketua MUI ini menegaskan MUI tidak mengeluarkan larangan bagi umat muslim mengucapkan selamat hari natal kepada umat nasrani. Bahkan, banyak ulama-ulama besar yang memperbolehkannya.
"Kalau mengucapkan natal itu kan memang tidak ada larangan MUI, dan ulama-ulama Azhar juga membolehkan. Sheikh Ali Jumuah (Ali Gomaa), Shaikh Yusuf Qardawi, ulama-ulama besar itu semua memperbolehkan, jadi enggak ada masalah, boleh tidak boleh mengucapkan, tidak masalah," pungkas Kiai Ma'ruf Amin.
Bijak Gunakan Internet
Di kesempatan yang sama, capres petahana Joko Widodo kembali mengingatkan bijak dalam berinternet dan lebih berbudaya dalam bermedia sosial. Hal-hal yang berbau fitnah dan hoaks harus dihilangkan.
Baca: Yasonna Ingatkan Masyarakat Jangan Terkoyak Karena Politik
"Ya kita kan udah berkali-kali menyampaikan marilah kita beretika dalam berinternet, tata krama dalam media sosial. Sehingga yang terkait fitnah, hoaks, merekayasa gambar-gambar saya kira yang arahnya negatif harus mulai kita hilangkan," ungkap Jokowi.
"Kalau buat meme-meme yang lucu-lucu saya kira lebih, kenapa sih kita nggak bikin kreativitas yang menyebabkan orang tuh tertawa bukan yang menjengkelkan yang membuat orang benci, janganlah, stop itu," tambahnya.