Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai lumrah dan wajar ungkapan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto bahwa pasangan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK) berpotensi dijagokan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika tak diusung PDI Perjuangan.
Baca: Puan Harap G20 Perkecil Perbedaan Antar Negara Lewat Dialog
Hasto mengatakan, sosok Bima Arya adalah teman politik yang dia kenal baik sebagai sesama politisi muda. Hasto pun mengaku sejak lama sering berdialog tentang bagaimana peran politisi muda bagi bangsa dan negara.
"Semua bisa berpendapat dan itu suatu kemajuan dalam demokrasi kita," kata Hasto saat ditanya awak media disela acara Kursus Politik Pembekalan Anggota Baru PDI Perjuangan Se-Indonesia Tahun 2022 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Hasto menyebut langkah-langkah dan manuver politik soal capres cawapres bukan hal tabu lagi untuk dibicarakan di alam demokrasi. Ini berbeda dengan era orde baru saat Indonesia dicengkeram otoritarianisme.
"Kalau kita ingat masa Orde Baru yang namanya capres dan cawapres itu kan didominasi oleh kekuasaan, bahkan ditabukan untuk berbicara," ujar Hasto
"Sehingga itu (statemen Bima Arya bahwa KIB godok Ganjar-RK, red) merupakan hal yang bisa disampaikan ke publik menjadi bagian dari wacana publik yang jodoh menjodohkan," sambungnya.
Kendati demikian, Hasto menggariskan bahwa bagi PDI Perjuangan disiplin partai sangat jelas. Bahwa terkait Capres dan Cawapres yang akan diusung PDI Perjuangan itu merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, dalam hal ini Megawati Soekarnoputri.
"Mekanismenya sangat jelas dan sudah diterapkan dengan baik, bagaimana capres dan cawapres itu. Di mana nanti pada momentum yang tepat akan diumumkan oleh Ibu Megawati," tegas Hasto.
Ditanya soal peluang Ganjar RK, Hasto menilai semua sangat dinamis. Apalagi instrumen survei yang tentunya harus diumumkan secara terbuka agar menihilkan bias-bias kepentingan didalamnya.
"Bagi PDI Perjuangan pemimpin dipersiapkan dengan baik. Bukan muncul karena pencitraan tapi karena kerja kolektif untuk rakyat, karena komitmen untuk masa depan dan itu dipersiapkan melalui kaderisasi parpol," tegas Hasto.
Baca: Teriakan 'Puan Presiden' di Korsel, Basarah: Spontanitas
Sebelumnya, Arya Bima mengatakan bahwa KIB yang merupakan koalisi Golkar, PAN dan PPP mungkin akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres jika tidak diusung oleh PDI Perjuangan.
“Nama Mas Ganjar disebut di internal KIB, kalo enggak Ganjar, enggak berangkat dari sana (PDIP, red), akan sangat besar di KIB,” ungkap Bima.