Banyuwangi, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Banyuwangi menggelar konsolidasi akbar millenial dan Gen Z yang dihadiri oleh ribuan pemuda dari berbagai dapil di Banyuwangi, Sabtu (30/12/2023).
"Ini program kita yang sudah lama berjalan, tidak hanya saat menjelang pemilu saja. Kita menyadari keikutsertaan generasi millenial dan Z ini sangat penting perannya," ujar I Made Cahyana Negara selaku Ketua DPC PDI Perjuangan BanyuwangI.
Bertemakan "Sat Set Tas Tes untuk Indonesia Unggul", acara yang digelar di El Royale Hotel Banyuwangi ini turut dihadiri oleh Alam Ganjar, putra dari Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
"Kebetulan Alam juga ada agenda berkunjung di Banyuwangi jadi sekalian kita ajak untuk menyampaikan motivasi kepada anak-anak muda mengenai entrepeuner, umkm dan kiat-kiat untuk sukses di era digital ini," jelas Made.
Tak hanya itu, sejumlah Caleg DPR RI seperti Sonny T. Danaparamita, Lucky Perdana hingga Guntur Romli turut hadir dalam konsolidasi akbar yang dihadiri muda-mudi berusia 17-30 tahun ini.
Made juga mengungkapkan, sejumlah Caleg dari PDI Perjuangan Banyuwangi tercatat banyak yang masuk dalam usia muda.
"Caleg DPRD kita yang dari PDI Perjuangan ini sekitar 30 persen merupakan caleg muda rata-rata berusia di bawah 30 tahun, ada Mas Adnan, Mbak Rahel, Dea, Putri Ayu, Bagus, Andiko, banyak lagi, tentunya ini usia yang sangat produktif untuk ikut serta dalam pemilu," jelasnya.
Made berharap, kader-kader PDI Perjuangan harus tanggap dengan situasi dan kondisi terkait dengan banyaknya pemilih yang mayoritas berusia muda juga.
"Kita harus mengikutandilkan mereka (pemilih) bisa berpolitik dengan cara mereka tanpa menghilangkan ideologi PDI Perjuanhan sendiri, bahwa partai kita memiliki ide, berkarakter dan kebangsaan yang kuat," tutur Made.
Senada dengan Made, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang juga hadir dalam konsolidasi akbar ini mengungkapkan pentingnya keterlibatan generasi Millenial dan Z dalam pemilu.
"Teman-teman muda ini tidak bisa kita tinggalkan, saat ini 70,72 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif. Merekalah modal bagi bangsa untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045," ujar Ipuk dalam sambutannya.
Ipuk menjelaskan, generasi Z yang saat ini jumlahnya 27,94 persen atau 74,93 juta dari seluruh masyarakat ini harus diberikan fasilitas agar produktifitasnya tersalurkan.
"Kalau mereka tidak diberikan fasilitas dan ruang, maka jumlah yang besar ini akan menjadi jumlah yang sia-sia," jelasnya.
Sementara jumlah generasi millenial tercatat sebanyak 25,87 persen atau 69,38 juta jiwa berada dalam urutan kedua.
"Apabila angka ini kita jumlahkan, tentu usia produktif di Indonesia sangat besar, saya berharap anak-anak yang termasuk dalam generasi ini tetap semangat, bergerak dan belajar agar tidak tertinggal," pungkasnya.