Jakarta, Gesuri.id - Masa tenang Pilkada digunakan oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dengan ditemani oleh FX Hadi Rudyatmo melakukan kontemplasi dengan berziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa yang dikenal sebagai seorang kesatria pinilih yang berjuang melawan para pengkhianat bangsa yang saat itu bersekutu dengan Belanda.
“Indonesia saat ini mengalami kegelapan demokrasi akibat pelanggaran konstitusi, demokrasi, dan penggunaan aparat negara dalam Pilkada. Rakyat sudah gelisah dengan keterlibatan 'Partai Coklat' yang mengabdi pada keluarga dan ambisi kekuasaan Jokowi,” ungkap Hasto, saat berziarah di makam yang terletak di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, Selasa (26/11).
Baca: Ganjar Harap Relawan Andika-Hendi Tidak Patah Semangat!
"Kami mengadukan Jokowi ke Gusti, Sang Pemegang Kehidupan, Tuhan Yang Maha Adil, dan memohon agar diberikan Terang Keadilan. Doa itu suci. Ini adalah kepasrahan spiritual. Doa itu menyentuh hati dan membangun kesadaran nurani. Pak Jokowi tidak lagi Njawani. Melik nggendong lali. Lupa dengan sangkan paraning dumadi, lupa pada asal muasal kehidupan."
“Indonesia itu negeri spiritual. Karena itulah pemimpin yang melanggar etika dan moral, sama saja dengan pelanggaran terhadap kultur dan pranatan kebaikan," sambungnya.
Dalam doa ini, Hasto melihat Pak Rudy awalnya begitu sedih. Ingatannya menggapai masa lalu terhadap gagasan ideal bahwa rakyat biasa dapat menjadi pemimpin.
Baca: Ganjar Suntik Semangat Kader Banteng Kabupaten Malang
“Jokowi pada awalnya nampak begitu sederhana. Sayang sekali, Pak Jokowi yang diperjuangkan oleh kekuatan arus bawah rakyat, akhirnya berubah karena kekuasaan. Puncak jabatan sebagai Presiden RI bukannya menjadi simbol kebaikan dan otoritas moral bagi kebaikan negeri. Bukannya puas dengan Gibran yang telah menjadi wakil presiden. Kini Pak Jokowi masih berusaha menjadikan Bobby Nasution menantunya menjadi Gubernur Sumatera Utara dengan segala cara. Titipan kekuasaannya pada Komjen Polisi (Purn) Ahmad Lutfi di Jawa Tengah; Ridwan Kamil di DKI; Khofifah di Jatim; dan begitu banyak calon kepala daerah lainnya yang dititipkan sebagai perpanjangan kekuasaan Pak Jokowi. Ambisi kekuasaan itu harus dihadapi demi menyelamatkan demokrasi dan peradaban negeri," ujar FX Rudy yang jiwanya kini penuh gelora perlawanan terhadap Jokowi.
Ziarah ke Makam Pangeran Sambernyawa adalah laku batin tentang tugas seluruh anak bangsa untuk berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
"Agama dan kepercayaan apa pun tidak pernah mengajarkan pengkhianatan. Tidak ada satu ayat pun yang bisa membenarkan ambisi kekuasaan Jokowi,” pungkas Hasto.