Ikuti Kami

Koster Kenalkan Bibit Padi Berteknologi Nuklir

Padi ini menyerap air lebih sedikit sehingga bisa mengatasi persoalan kesulitan air, tahan goncangan angin, tahan penyakit dan hama.

Koster Kenalkan Bibit Padi Berteknologi Nuklir
Cagub Bali nomor urut 1 I Wayan Koster

Jembrana, Gesuri.id - Sebagai upaya mewujudkan program kedaulatan pangan, calon Gubernur Bali, Wayan Koster akan mengembangkan bibit padi unggul berteknologi nuklir di Pulau Dewata yang rencananya akan digarap mulai dari sektor hulu hingga hilir. Hal ini dia sampaikan saat mesimakrama dengan warga Desa Pakraman Sangkaragung, Jembrana, Kamis (22/3).

Koster menyempatkan diri menengok lahan uji coba bibit padi Sibeno di lahan pertanian Subak Basah Sangkarahung yang dikembangkan melalui teknologi nuklir oleh ahli Badan Nuklir Nasional (BATAN), Prof Dr Ir Yohanes.

"Prof Yohanes ini teman kuliah saya di ITB, tapi mengambil teknologi nuklir. Tapi dia juga mengembangkan tanaman padi bibit unggul serta holtikultura dengan teknologi nuklir," ujar Koster.

Saat menengok lahan percontohan, Koster didampingi oleh pemilik lahan yang juga merupakan Kelian Subak Basah Sanggaragung Nyoman Merta. Cagub Bali nomor urut 1 ini mengungkapkan pihaknya telah melakukan uji coba di dua kabupaten yakni, Jembrana dan Buleleng dengan masing-masing memiliki lahan seluas 3 hektar tiap kabupaten.

Dalam kesempatan tersebut, Koster menjelaskan bahwa uji coba ini dilakukan dalam rangka merealisasikan ketahanan pangan dengan konsep dari hulu ke hilir. Dia mengatakan dari sektor hulu, dia akan melakukan pembibitan dengan menyiapkan bibit unggul yang sebelumnya harus diuji coba secara ilmiah dulu.

"Kalau di sektor hilir akan disiapkan pasarnya agar produk pertanian petani laku terjual dengan harga layak," kata Koster.

Sedangkan untuk sektor tengah, Koster akan menggalakkan lagi program pendampingan oleh tenaga penyuluhan pertanian.

Menurut Koster, bibit padi berteknologi nuklir ini memiliki beberapa kelebihan seperti, menyerap air lebih irit sehingga bisa mengatasi persoalan kesulitan air, tahan goncangan angin, tahan penyakit dan hama.

"Istilahnya ini kalau dalam pertumbuhan anak, bibit padi ini tumbuh lebih sehat dan bergizi," kata Koster.

Adapun keunggulan lainnya adalah lebih mudah dalam penanaman, baik secara tradisional maupun modern. Menurut Koster, dengan pertumbuhan seperti ini maka panen akan lebih can cepat dan terutama hasilnya menjadi lebih tinggi dibandingkan bibit padi lainnya.

"Ini bisa menghasilkan 10 sampai 11 ton per hektar," ucapnya.

Terakhir, Koster menambahkan keunggulan lainnya dari bibit beras berteknologi nuklir ini, menurutnya bibit ini dapat menghasilkan nasi yang pulen setelah dimasak.

"Bahkan kandungan kadar gulanya lebih rendah, jadi dengan kualitas produk pertaniannya sudah tinggi tentu harganya juga lebih tinggi lagi," ucap Koster.

Tak lupa Koster berjanji untuk membuatkan badan usaha daerah yang khusus membeli dan memasarkan hasil hasil pertanian tersebut dan akan dibuatkan peraturan daerahnya.

Quote