Ikuti Kami

Kunjungi Sanggar Inklusi Sukoharjo, Ganjar Disambati Kurangnya Tenaga Terapis

Sejumlah terapisnya tengah mengikuti perekrutan Tenaga Harian Lepas (THL), dan tahun ini sejumlah terapisnya berstatus PPPK.

Kunjungi Sanggar Inklusi Sukoharjo, Ganjar Disambati Kurangnya Tenaga Terapis
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menemui sejumlah murid, dan pendamping di Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kunjungan Ganjar didampingi tokoh PDI Perjuangan setempat seperti Etik Suryani, Agus Santosa, dan Wawan Pribadi.

Dalam kunjungannya itu, Ganjar juga sempat melihat fasilitas Sanggar Inklusi, dan masalah yang dihadapi. Salah satu permasalahan yang tengah dihadapi adalah status tenaga terapis di Sanggar Inklusi tersebut yang sebelumnya honorel menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Ketua Sanggar Inklusi Tunas Bangsa, Puji Handayani mengatakan, sejumlah terapisnya tengah mengikuti perekrutan Tenaga Harian Lepas (THL), dan tahun ini sejumlah terapisnya berstatus PPPK.

Hal ini bisa membuat, tenaga terapis di Sanggar Inklusi tersebut berkurang, karena akan fokus sesuai kedinasannya.

"Kita khawatir untuk pelayanannya akan terhambat. Tadi kita matur ke beliau-beliau agar PPPK terakomodir ke Sanggar," kata Puji kepada detikJateng, Selasa (26/12/2023).

Selain itu, pihak Sanggar Inklusi juga meminta tambahan fasilitas kepada Ganjar. Agar fasilitas kegiatan belajar-mengajar di sanggar tersebut semakin lengkap.

Ganjar langsung menanggapi keluhan dari pihak Sanggar Inklusi tersebut. Agar tenaga terapis yang berstatus PPPK bisa tetap bekerja di sanggar.

Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo

"Tadi ada bu Bupati dan pak Wakil (Bupati) gampang, besok kita ditugaskan disitu (Sanggar Inklusi). Ini namanya kebijakan yang berpihak kepada mereka yang berkebutuhan khusus," kata Ganjar.

Mantan Gubernur Jateng itu mengaku senang dengan Kabupaten Sukoharjo yang memiliki sanggar inklusi di masing-masing Kecamatannya. Hal ini untuk mengakomodir anak-anak berkebutuhan khusus untuk bisa lebih mandiri.

"Saya senang Sukoharjo punya Sanggar Inklusi. Di 12 kecamatan ada. Karena anak-anak kita yang berkebutuhan khusus perlu mendapatkan kesetaraan. Maka kepada anak-anak, kita latih sejak kecil, tadi ada fisioterapi, terapi wicara, harapannya anak-anak kita nanti jadi mandiri dengan talenta yang ditemukan," pungkasnya.

Quote