Ikuti Kami

Lalui Puluhan Ribu Kilometer, Sihar Melenggang ke Senayan

Sihar bertarung sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil Sumatera Utara II.

Lalui Puluhan Ribu Kilometer, Sihar Melenggang ke Senayan
Caleg PDI Perjuangan Sihar Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id – Caleg PDI Perjuangan Sihar Sitorus setidaknya harus melalui puluhan ribu kilometer sebelum lolos ke Senayan.

Bagaimana tidak mantan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara yang bertarung sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil Sumatera Utara II rela blusukan ke daerah ini meliputi Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailingnatal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli dan Kota Sibolga.

Baca: Hasto Diharapkan Diperbolehkan Rangkap Jabatan

Sihar mengaku, dalam pertarungannya di legislatif, tak ada menggunakan strategi khusus seperti politisi lainnya. Blusukan ke desa menjadi strategi andalannya.

Sihar juga mengaku banyak dibantu oleh rekan-rekan sejawat. Mereka bersama-sama memperjuangkan Sihar agar bisa duduk di Senayan.

“Mereka ketemu masyarakat bersama saya juga. Begitu deh, banyak tim yang turun ke masyarakat. Gak ada strategi khusus,” kata Sihar, Jumat (17/5).

Politik pastilah juga menghabiskan dana yang cukup banyak. Sihar saat ditanyai soal dana yang dihabiskannya tidak memberikan jawaban detil.

Hanya saja dia menganalogikan, dana yang dihabiskannya selama berkampanye untuk bahan bakar dan konsumsi.

“Yang dihabiskan gak banyak. Sebanyak penuhnya bensin saja. (Misalnya) satu liter untuk 20 kilometer plus biaya makan tiga kali sehari,” ujar mantan Exco PSSI itu disambut tawa khasnya.

Dari dapil ke dapil dia mendengarkan keluhan warga. Sihar pun sudah melakukan tabulasi.Dari beberapa daerah pun banyak cerita unik yang didapatnya. Permasalahan masyarakat ini nantinya akan jadi modal Sihar di Parlemen.

“Beda-beda pengalamannya. di Nias juga seru, jauh ke sana. Di Tabagsel juga jauh, tapi suaranya juga sedikit. Jadi beda-beda,” ungkapnya.

Selama blusukan ke desa-desa Sihar banyak menyoroti soal pariwisata. Misalnya saja soal artefak-artefak di Museum Nias yang punya potensi pariwisata cukup besar.

Baca: PDI Perjuangan Yogyakarta Targetkan Sapu Bersih Pilkada 2020

“Itu di Nias. Kalau kita lihat di sekitaran Danau Toba, banyak batu peninggalan zaman purba. Tapi kita sebagai turis kita gak tahu itu kapan batu itu ada, jenis batuannya apa. Itu perlu informasi,” ujarnya.

“Karena memang kita punya titik pariwisata yang. Sekitaran Danau Toba sangat unik. Banyak pemandangan indah . Tinggal kita mengembangkannya. Bisa dijadikan studio alam untuk industri film kreatif. Karena kita memiliki semuanya di sana,” tukasnya.

Quote