Jakarta, Gesuri.id - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki visi misi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan warga lanjut usia (lansia) di Indonesia.
Salah satu fokus utama dari program mereka adalah menciptakan kondisi yang mendukung lansia agar tetap bahagia dan mendapatkan kehidupan yang layak.
Dalam upaya ini, pasangan calon tersebut berencana untuk meluncurkan program kesejahteraan opsional yang mencakup pekerjaan ringan dan sederhana bagi lansia yang masih ingin bekerja, serta tunjangan yang memadai untuk menjamin kehidupan lansia.
Berbicara tentang urgensi program ini, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Statistik Penduduk Lanjut Usia 2022 mengungkapkan fakta yang mencengangkan.
Sebanyak 41,11% lansia berada di rumah tangga dengan distribusi pengeluaran 40% terbawah. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari empat dari sepuluh lansia berada dalam kondisi ekonomi yang rentan.
Di sisi lain, lansia yang tinggal dalam rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 20% teratas mencapai 21,71% atau sekitar 2 dari 10 lansia.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian BPS membagi status ekonomi rumah tangga lansia ke dalam tiga kelompok: 40% terbawah, 40% menengah, dan 20% teratas.
Menariknya, data dari sumber yang sama mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam pola status ekonomi lansia antara perkotaan dan perdesaan.
Meskipun persentase tertinggi adalah lansia yang tinggal di rumah tangga pada distribusi pengeluaran 40% terbawah, status ekonomi lansia di perkotaan sedikit lebih merata dibandingkan dengan lansia di perdesaan.
Data juga menunjukkan dengan jelas ketika melihat distribusi lansia di perkotaan dan perdesaan pada kelompok ekonomi. Lansia di perkotaan lebih terdistribusi pada kelompok ekonomi tinggi, dengan persentase lansia pada kelompok pengeluaran 20% teratas mencapai 23,56 persen.
Namun, penelitian oleh Nugroho (dalam Suardana, 2013) menyatakan bahwa pendapatan dan penghasilan yang menurun karena memasuki masa pensiun dapat mengakibatkan kemunduran ekonomi pada lansia.
Lansia dihadapkan pada tuntutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang semakin meningkat, termasuk makanan bergizi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan perawatan bagi mereka yang menderita penyakit.
Dalam konteks ini, program workfare dan tunjangan yang diusung oleh Ganjar-Mahfud menjadi sangat relevan. Dengan memberikan pilihan pekerjaan ringan dan sederhana, program ini tidak hanya memberikan peluang bagi lansia untuk tetap produktif tetapi juga membantu memastikan ketersediaan pendapatan yang cukup.
Hal ini sangat penting mengingat kemampuan kerja yang semakin menurun pada lansia dapat berdampak negatif pada jumlah pendapatan, bahkan hingga menghilang sama sekali.
Dengan demikian, program kesejahteraan Ganjar-Mahfud diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap masalah ekonomi lansia. Dengan meningkatkan kualitas hidup lansia, program ini tidak hanya mencerminkan perhatian terhadap kelompok rentan dalam masyarakat tetapi juga mendukung visi mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. (Sumber)