Sukabumi, Gesuri.id – Calon wakil presiden nomor urut 01, Kiai Ma'ruf Amin mengaku sudah memprediksi Reuni 212 tidak akan berdampak secara siginifikan terhadap elektabilitas Pilpres 2019.
Pernyataan ini menanggapi survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis termuan terbarunya terkait elektabilitas capres setelah reuni 212.
Baca: Evaluasi Kampanye, TKN Sambangi Kediaman JK
"Sudah menduga cuman kita kan tidak boleh mendahului survei karena itu kita tunggu apa kata survei ternyata seperti yang kita duga," ungkap Ma'ruf Amin kepada wartawan di Pondok Pesantren Pesantren Al Masthuriyah Cibolang Kaler, Cisaat, Sukabumi, Rabu (19/12).
"Ketika hasil survei mengatakan 212 tidak berpengaruh, berarti dugaan kita tepat bahwa memang 212 tidak berkaitan dengan soal elektabilitas," tambahnya.
Menurut Kiai Ma’ruf, antara Reuni 212 dan elektabilitas sama sekali tidak saling berkaitan, itu adalah dua hal yang berbeda. Sehingga tak heran jika hasil survei LSI Denny JA menunjukan hal tersebut.
"Karena menang tidak ada kaitannya 212 dengan soal elektabilitas jadi dia sesuatu yang lain elektabilitas sesuatu yang lain nggak terkait tidak punya dampak," papar Ma'ruf Amin.
Sebelumnya LSI merilis hasil survei terbarunya bertema “Pertarungan Capres Setelah Reuni 212". Berdasar temuan LSI, ternyata Reuni 212 tidak berpengaruh signifikan karena elektabilitas Jokowi - Ma’ruf Amin masih di kisaran 54,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno hanya memiliki tingkat keterpilihan 30,6 persen.
Baca: Survei ETOS, PDI Perjuangan Lolos Parliamentary Threshold
Meskipun demikian, elektabilitas paslon capres-cawapres nomor urut 01 terlihat meningkat sedikit dibandingkan survei di bulan November yang masih diangka 53,2 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo - Sandi yang saat ini di angka 30,6 persen justru turun dibandingkan survei sebelumnya. Survei LSI November lalu menunjukkan elektabilitas duet bernomor 02 itu di angka 31,2 persen.