Ikuti Kami

Madura Masuk Data Kemiskinan Tertinggi di Jatim, Politisi PDI Perjuangan: Kita Cari Penyelesainnya

Dari 15 wilayah yang ada di daftar tersebut, 3 kabupaten di Madura justru mengisi 3 besar.

Madura Masuk Data Kemiskinan Tertinggi di Jatim, Politisi PDI Perjuangan: Kita Cari Penyelesainnya

Surabaya, Gesuri.id – Semua kabupaten di Madura masih menjadi daerah miskin di Jawa Timur. Menurut data yang diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, sebanyak 4 Kabupaten di Pulau Garam tersebut masuk dalam 6 besar wilayah berpenduduk miskin terbanyak di provinsi ini.

Menanggapi hal tersebut, Legislator Dapil XIV Jatim, Mahfud, S.Ag. mengungkapkan rasa keprihatinannya. “Dari 15 wilayah yang ada di daftar tersebut, 3 kabupaten di Madura justru mengisi 3 besar. Saya sangat prihatin melihat data dan fakta tersebut,” ujarnya, Selasa (23/4/2024).

Politisi PDI Perjuangan ini turut menyangsikan informasi yang sebelumnya pernah disampaikan oleh Gubernur Khofifah. “Dari data tersebut kan berarti bertentangan, selama ini Bu Gubernur menyampaikan informasi bahwa dia sudah menurunkan angka kemiskinan dengan baik dan signifikan tapi justru tidak sesuai fakta,” sesalnya.

Dirinya menambahkan, bahwa pihaknya sebenarnya telah berusaha meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah Pulau Madura dengan memperjuangkan aspirasi lembaga pendidikan namun justru sering dipersulit dengan alasan proses administratif.

“Proses pengentasan kemiskinan selalu dipersulit, terkadang juga ketika pihak kita menyampaikan data real di lapangan justru eksekutif malah mengeluarkan data sendiri, angka kemiskinan janganlah dipolitisasi, seolah-olah Pemprov merasa sukses dengan selalu membandingkan terhadap provinsi lain. Ini bukan soal perbandingan, kita harus berbicara soal penyelesaian masalah kemiskinan, khususnya di Madura,” ucapnya.

Menurut Mahfud yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim, perbaikan IPM, pendidikan, dan pemerataan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting untuk mengurangi angka penduduk miskin di Pulau Madura.

“Harapan saya dari Pemprov mampu untuk membuka diri dan punya keinginan untuk menuntaskan kemiskinan di Madura dengan fokus terhadap IPM dan pendidikan yang selama ini rendah dan SDM yang belum merata,” tuturnya.

Untuk itu, Mahfud mendorong kedepannya validasi data harus benar-benar digencarkan, Pemprov harus berinovasi membuat program dan terobosan baru untuk pengentasan kemiskinan di Pulau Madura.

“Pemprov bisa membantu Madura menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, selain itu mendorong adanya investasi di Madura, selama ini Madura hanya mengandalkan APBD tanpa investasi, hal tersebut yang menjadi penghalang untuk pengentasan kemiskinan di Madura dan ketimpangan antara Madura dengan daerah lain di Jatim,” pungkasnya.

Sumber

Quote