Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md bersilaturahmi dengan tokoh agama, tokoh adat, hingga tokoh masyarakat di Kota Pekanbaru, Riau. Mahfud mengajak para tokoh masyarakat untuk mengingatkan warga agar mencoblos sesuai hati nurani.
Mulanya, Mahfud menjawab keluhan salah satu warga terkait independensi dan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Pilpres 2024. Mahfud mencontohkan isu tersebut dimulai dari tahap pendaftaran parpol peserta pemilu, saat sejumlah partai politik (parpol) diloloskan dan ada yang tidak diloloskan.
"Kalau pemilu itu ingin guyub rukun terutama pemilu itu yang agak lumayan itu tahun 1999, kemudian yang agak lumayan lagi 2004 itu lumayan, keras anunya tetapi KPU-nya lumayan bagus. Nah, sekarang ini sudah ramai ada isu KPU-nya mulai dari pendaftaran, ada partai yang diloloskan, ada yang tidak diloloskan, padahal datanya sama tapi akhirnya bisa diselesaikan sesudah banyak orang berteriak," kata Mahfud Md saat silaturahmi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (29/1/2024).
Dia mengatakan ukuran ketentuan pelolosan parpol seharusnya sudah sama sejak awal. Dia mencontohkan pelolosan parpol usai adanya teriakan protes.
"Sesudah diprotes yang tadi disamakan boleh semua. Lho Pak Amin nggak masuk, protes juga dia akhirnya masuk juga. Mestinya kalau tegas itu sejak awal sudah sama ukurannya, nah ini sejak awal sudah beda-beda," ujarnya.
Mahfud mengatakan masyarakat harus kembali ke hati nurani untuk menghadapi fenomena tersebut. Dia mengajak semua tokoh adat dan tokoh masyarakat mengingatkan warga mencoblos sesuai hati nurani.
"Oleh sebab itu, Saudara, kita ini menghadapi hal seperti ini mari semua kembali ke hati nurani, rakyat di bawah pimpinan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, sultan dan lain sebagainya, mari rakyat diajak kembali ke hati nuraninya untuk nanti pada tahap pemilihan itu seumpama sekarang takut dan ditakut-takuti, pada saat pemilihan itu memilih sesuai dengan hati nurani," ujarnya.