Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD menilai demokrasi Indonesia saat ini tengah krisis. Suara rakyat tidak terdengar oleh penguasa.
Hal tersebut termaktub dalam maklumat Paslon 03 yang dibacakan Mahfud dalam kampanye akbar pamungkas di Semarang, Jawa Tengah.
Mahfud mengatakan, telah mengunjungi lebih dari 450 titik di seluruh Indonesia bersama Ganjar, dan soal demokrasi ini yang menjadi kendala.
"Demokrasi Indonesia telah mengalami krisis dan terancam eksistensinya. Suara rakyat sebagai roh demokrasi nyaris tak terdengar ke telinga elite penguasa," sambung dia, Sabtu (10/2).
Mahfud menyebut, saat ini seolah-olah elite politik berdiam di dalam tembok peredam yang kedap suara rakyat. Hal ini berdampak kepada sikap dari penguasa.
"Tiba-tiba penguasa dan perangkat kekuasaan menjadi bebal. Sungguh demokrasi Indonesia mengarah atau menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi, hukum disalahgunakan, dan terakhir konstitusi dipermainkan," ucapnya.
"Akibatnya apa? Rakyat ekonominya semakin susah, kehidupan wong cilik semakin sulit, ironisnya, kartel ekonomi makin menggurita," sambungnya.
Mantan Menko Polhukam mengaku mendapatkan banyak cerita dari masyarakat, betapa akses kesehatan tidak merata. Lapangan pekerjaan semakin sulit. Selain itu, akses pendidikan semakin sulit hingga bahan pokok yang melambung.
"Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? Jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya, sekarang! Kita tabrak! Kita serudug!" pungkasnya.