Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya 84 petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Ya kalau komentar saya, Inalillahi wainalilahi rojiun," kata Mahfud saat ditemui di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).
Ia kemudian ditanya apakah dengan fakta tersebut, Pemilihan Umum secara serentak perlu dievaluasi. Namun, Mahfud tidak memberikan komentarnya dan langsung menyudahi sesi doorstop awak media.
Eks Menko Polhukam itu pun pergi meninggalkan kantor yang bernama Mahfud MD Initiative tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat ada 84 petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia pada hari pencoblosan hingga Minggu (18/2/2024).
Ke-84 orang itu terdiri dari 71 petugas pemilu di bawah KPU dan 13 orang lainnya merupakan pengawas pemilu dari Bawaslu.
"Pak Ketua KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18. Dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, itu tanggalnya sama. Jadi totalnya ada 84 yang meninggal sampai sekarang," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Budi mengatakan, total petugas yang meninggal di Pemilu 2024 'hanya' 16 persen dari jumlah petugas yang gugur di Pemilu 2019. Budi menyebut telah terjadi penurunan drastis terhadap angka kematian petugas pemilu dari 2019 ke 2024.
Sementara itu, pakar hukum pemilu Universitas Indonesia, Titi Anggraini, mendesak desain keserentakan pemilu diubah agar beban kerja petugas pemilu bisa lebih berkurang lagi. Dengan begitu, risiko petugas kelelahan hingga jatuh sakit atau meninggal dunia bisa ditekan seminim mungkin.