Jakarta, Gesuri.id - Menko Polhukam yang juga cawapres nomor urut 03 Mahfud Md mengungkap pemerintah masih memerangi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang jumlah korban dan pelakunya mencapai ribuan orang.
Hal tersebut, dikatakan Mahfud Md di tengah kegiatan tabligh kebangsaan di Desa Banjar, Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), belum lama ini..
"Perdagangan orang itu kasusnya ribuan, korbannya ribuan, pelakunya juga ribua, karena itu mafia. Dan sekarang itu lagi ditangani oleh pemerintah," kata Mahfud.
Calon wakil presiden nomor urut 03 tersebut juga mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati, termasuk warga Asahan yang selama ini juga terdapat banyak TPPO karena menjadi daerah perairan terdekat dengan Selat Malaka menuju perbatasan Malaysia.
"Ada yang sampai gila, itu orang (korban) pintar sekali dari Jawa Barat, cantik kemudian dijanjikan kerja di luar negeri, kursus bahasa Inggris, bagus, kemudian sampai di sana tidak dipekerjakan, dijadikan budak sampai gila. Ngomongnya bahasa Inggris terus meskipun diajak bahasa Sunda karena sudah hilang ini-nya (akal)," kata Mahfud.
Karenanya, dia pun mengatakan bersama dengan calon presiden Ganjar Pranowo jika terpilih nantinya sebagai presiden dan wakil presiden akan menciptakan 17 juta lapangan kerja untuk rakyat Indonesia.
"Menciptakan 17 juta lapangan kerja ini sudah dihitung matang. Tentunya nanti dengan dukungan infrasturktur yang baik," katanya.
Pada kesempatan tabligh kebangsaan itu, Mahfud juga bicara soal petani dan nelayan di Indonesia banyak terjebak kredit macet yang kalau ditotal senilai Rp 687 Miliar lebih.
"Terjebak kredit macet karena kurang memadai fasilitas, infrastruktur pemerintah. Ini harus diselesaikan dengan cara diputihkan demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud Md melakukan kunjungan singkatnya ke Desa Banjar Kabupaten Asahan disambut ribuan masyarakat utamanya kaum emak-emak dan pengajian. Sumber