Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD, menyatakan akan mengundurkan diri dari posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) pada momentum yang tepat.
Dia mengatakan, pengunduran diri itu untuk mencegah potensi konflik kepentingan antara dia sebagai pejabat negara dan kontestan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Cawapres yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo itu mengaku tidak pernah menggunakan fasilitas sebagai Menkopolhukam untuk melakukan kampanye.
“Ini sudah tiga bulan saya lakukan. Saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin. Semua tugas-tugas, semua surat-surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu di meja saya meskipun saya cawapres," katanya.
Dia mengatakan itu dalam acara diskusi “Tabrak Prof” dengan masyarakat di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), baru-baru ini.
Mahfud menilai, tindakan para menteri yang memanfaatkan jabatan dan fasilitas negara demi kepentingan politik merupakan dosa politik.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu lalu menyoroti menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju yang "ikut-ikutan" menjadi tim sukses pasangan calon (paslon) tertentu.
Untuk diketahui, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud tidak memiliki satu menteri pun yang tergabung dalam kepengurusan. Walau demikian, banyak kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang merupakan bagian dari pengusung Ganjar-Mahfud menjadi menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kemudian, itu ternyata situasinya tidak berimbang. Pihak lain tampak menggunakan jabatan, diantar dan sebagainya. Malah terakhir ini menteri-menteri yang tidak ada kaitannya dengan politik juga sudah ikut tim sukses," ujar Mahfud.
Mahfud berharap, pengunduran dirinya dapat dicontoh pejabat lain yang saat ini sedang mengikuti kontestasi politik.
"Saya juga ingin memberi contoh kalau saya ini menjadi cawapres masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak? Oleh sebab itu, saya kira percontohan saya, ya, sudah cukup, tinggal menunggu momentum, karena ada sesuatu tugas negara yang harus saya jaga," imbuhnya. Sumber