Padang, Gesuri.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md melanjutkan safari politik di Padang, Sumatera Barat. Pada Senin (18/12/2023) pagi. Pasangan Ganjar Pranowo tersebut bertemu dengan tokoh masyarakat lintas etnis dan lintas agama.
Pertemuan antara Mahfud yang juga Menko Polhukam dengan kalangan lintas etnis dan lintas agama itu, berlangsung di gedung perkumpulan Marga Lee yang ada di kawasan pecinan Pondok Kota Padang.
Dalam kesempatan itu, Mahfud menerima berbagai masukan dan menekankan perlunya menjaga Kebhinekaan serta mencegah munculnya politik identitas.
"Dari Sabang sampai Merauke itu ada 1.300 suku. Itu harus kita jaga, persatuan kerukunan, siapapun yang menjadi pemerintah (Presiden). Bhinneka Tunggal Ika yang harus dijaga. Jangan sampai terjadi diskriminasi, saling bermusuhan," katanya.
Cawapres yang diusung koalisi PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Partai Perindo itu mengaku akan memperhatikan berbagai masukan dari tokoh-tokoh lintas agama di Padang demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik.
"Saya termasuk yang menolak politik identitas. Politik identitas itu mengatakan, identitasnya yang paling baik, sehingga identitas orang lain harus disikat. Tidak boleh itu terjadi. Yang boleh itu, identitas politik. Misal saya orang Minang pilih orang Minang boleh. Tapi kalau menganggap kita yang paling baik dan semua yang berbeda harus disikat itu tidak boleh terjadi," katanya.
Mahfud melakukan serangkaian safari politik selama dua hari di Padang. Selain bertemu dengan lintas etnis dan lintas agama,sebelumnya ia juga hadir dalam konsolidasi tim kampanye serta bertemu dengan Majelis Zikir Al-Wasilah.
Hari ini, dalam kapasitas sebagai Menko Polhukam, Mahfud juga hadir dalam Kuliah Umum tentang bela negara di Kampus Universitas Bung Hatta dan bedah visi misi di kampus Unand.