Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, tidak setuju dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut debat ketiga pilpres 2024 terlalu banyak menyerang pribadi.
Mahfud menilai pertanyaan yang diajukan kepada capres Prabowo Subianto dalam debat capres bukan menyangkut intelijen dan strategi penyerangan yang sifatnya rahasia negara.
"Ya mungkin, kalau penilaian Presiden. Kalau saya sih enggak (menyerang personal). Misalnya rahasia negara, apa rahasia negara yang harus dibongkar. Ndak ada kan rahasia negara yang dirahasiakan. Kalau rahasia negara itu, misalnya intelijen, strategi penyerangan," jelas Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu menyatakan urusan anggaran pertahanan bukan sesuatu yang bersifat rahasia negara. Mahfud menyatakan itu karena pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, sehingga mengetahui mana pertanyaan yang sifatnya rahasia dan tidak.
Untuk itu, Mahfud menegaskan pertanyaan yang dilontarkan dua capres lain kepada Prabowo, tidak ada yang harus dirahasiakan. Pasalnya, kata Mahfud, pertanyaan yang diajukan kepada Prabowo hanya terkait penggunaan anggaran untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Kalau bicara soal anggaran, kalau anggarannya segitu, situasi anunya begitu, kan itu bukan rahasia. Ndak ada, ndak ada dari yang kemarin yang harus dirahasiakan pertanyaannya itu. Kalau saya ya, kan saya mantan Menhan juga. Mana yang rahasia? Saya tahu mana undang-undang yang (soal) rahasia (data negara)," tutur dia.
"Ndak ada dari pertanyaan itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista," sambung Mahfud.
Mahfud juga enggan membahas masalah pertahanan dengan Prabowo di ruang tertutup. Menurut Mahfud, pembicaraan dalam ruang tertutup bukan debat.
"Enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya rembugan, bukan debat," ujar Mahfud.
Mahfud menyerahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila ada format debat yang ingin diubah. Dia mengaku siap mengikuti aturan debat capres-cawapres yang dibuat KPU. "Ya terserah KPU, saya manut saja. Ada yang ngatur," pungkas Mahfud.