Medan, Gesuri.id - Dr Hj Fitriani Manurung MPd resmi mendaftar di PDI Perjuangan Kota Medan dalam perhelatan Pilkada Serentak 2024 ini.
Fitriani Manurung disebut-sebut menjadi sosok yang pantas disodorkan dan layak diperhitungkan partai banteng untuk menjadi balon Wakil Walikota Medan.
Hal itu disampaikan politikus PDI Perjuangan Budiman Nadapdap SE di kantornya Jalan Hayam Wuruk No.11 Medan, Jumat (24/5/2024).
Selain pintar, Budiman bilang, Fitriani Manurung juga kader yang profesional. Saat ini Fitri menjabat sebagai wakil ketua di DPC PDI Perjuangan Kota Medan. Selain itu, da juga sebagai ketua Majelis Taklim PDI Perjuangan kota Medan.
“Untuk menjadikan kota Medan yang lebih baik lagi, saya merasa kita perlu sentuhan seorang ibu. Medan butuh sentuhan ibu merupakan branding yang pas untuk Fitriani Manurung,” ujarnya.
Selain itu, Budiman juga menuturkan jika Fitriani Manurung dipasangkan dengan Ade Jona Prasetya dari partai Gerindra akan mendapat poling tertinggi dalam pemilu yang akan datang.
“Jika nanti Ade Jona & Fitri Manurung berpasangan sudah bisa dibayangkan warga kota Medan akan memilih pasangan ini,” ungkap.
Terpisah, bunda Fitri sapaan akrabnya menyampaikan, kalau dirinya siap dan bersedia bila dipasangkan dengan siapa saja balon walikotanya. Terpenting adalah bagaimana caranya menjadikan Medan kota yang indah, aman dan nyaman bagi masyarakatnya.
Terutama tentang Pelayanan Publik. Karena persoalan ini, Fitriani bilang, menjadi salah satu yang penting diperhatikan sebagai Kota Besar. Buruknya pelayanan publik di satu Kota akan sangat mempengaruhi citra Kota tersebut.
“Bayangkan saja, pelayanan publik sekelas kota besar harus menguras waktu dan tenaga. Sementara sebagai Kota besar harusnya mampu memberikan pelayanan yang cepat dan murah,” ucapnya.
Persoalan pungli dalam pelayanan publik juga menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. “Ini perlu komitmen bersama dalam menuntaskannya. Dan, hari ini di Medan praktek-praktek buruk semacam ini kerap terdengar,” katanya.
Persoalan selanjutnya adalah Fasilitas Publik. Sebagai Kota Besar, Perempuan berhijab kelahiran Sibolga ini mengatakan, ketersediaan fasilitas publik wajib dimiliki Kota Medan.
“Ketersediaan fasilitas publik yang memadai adalah salah satu sarana yang mutlak dimiliki sebagai Kota Besar,” jelasnya.
Kemudian masalah Ekonomi dan Pendidikan yang patut mendapat porsi yang lebih. Ekonomi dan Pendidikan menjadi salah satu instrumen yang paling disorot publik, sejauh mana kesejahteraan masyarakat di satu kota tersebut dan bagai mana kualitas manusia yang tentunya dihasilkan dari pendidikan.
“Masalah ekonomi dan pendidikan juga harus dikuatkan dengan kebijakan anggaran yang baik. Penguatan terhadap keduanya harus maksimal dilakukan,” tandasnya.