Jakarta, Gesuri.id - Adakah pihak yang rela disuap atau menyuap untuk mempertaruhkan nasib masa depan bangsa? Jika ada rasanya dapat dipastikan tidak memiliki hati dan mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa ini. Mereka hanya akan menjadi duri dalam daging bagi perjuangan generasi sekarang hingga ke depannya.
Baca: 'Kolam Susu' Yok Koeswoyo Hanya Untuk 'Pilih Jokowi'
Namun tak dapat dipungkiri, fenomena itu selalu saja ada di tahun-tahun politik bahkan semakin menggila menjelang hari pencoblosan. Mulai dari ketika sebelum masa kampanye bahkan hingga sehari menjelang hari H pencoblosan atau yang biasa disebut serangan fajar, selalu menghantui dan menjadi momok dalam mencapai Pemilu yang sehat dan jujur.
Bagi Caleg DPR RI PDI Perjuangan, dapil Jawa Timur 9 nomor urut 3, Sari Koeswoyo, memaknai Hari Isra Mi'raj, Rabu (3/4), dengan kembali merenungkan mampukah Bangsa ini hijrah dari paradigma 'nyoblos pake amplop menuju nyoblos pake hati"?
"Sedikit renungan memperingati hari Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW," ungkapnya kepada Gesuri, Rabu pagi.
Sari yang memiliki nama asli Louise Herning Hapsari itu bahkan mencontohkan berkali-kali dan sampai tadi malam (Selasa 2/4) masih saja ada yang bertanya apakah ia akan memberikan kepada warga di dapilnya atau konstituennya amplop berisi uang untuk memilihnya di hari Pemilu Legislatif, 17 April 2019 mendatang.
"Nanti ada amplopnya? Dikasih uang gak? Nek dikek'i amplop ngih nyoblos sampeyan," ungkap mantan penyanyi cilik, putri penyanyi legendaris fenomenal dari grup band Koes Ploes, Yok Koeswoyo itu.
Baca: Duet Srikandi Koeswoyo Ramaikan Kampanye Kreatif Jokowi-Amin
Sari amat prihatin melihat sebuah warisan yang sangat tidak menguntungkan Bangsa dan Negara tercinta Indonesia ini dari rezim-rezim pemerintahan sebelumnya yang membunuh generasi dan masa depan NKRI.
"Betapa menyedihkan warisan orde barbar, dimana pesta rakyat yang seharusnya pesta rakyat memilih wakilnya dengan hati nurani, akhirnya memilih rakyat lewat amplop... Aah semoga saja hari ini kita hijrah untuk kebaikan diri dan NKRI..," pungkas Sari.