Jakarta, Gesuri.id - Bakal Calon Bupati Tegal, Bima Eka Sakti resmi mengajukan pengunduran diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Bima mengatakan, pengunduran dirinya sebagai ASN merupakan risiko yang sejak awal sudah ia ketahui dan siap menghadapi.
"Dari semua calon di Kabupaten Tegal, bisa saya sebut yang paling berisiko adalah diri saya sendiri karena kehilangan pekerjaan sebagai ASN. Mungkin bagi paslon lain mereka berlatar belakang pengusaha, sehingga ketika tidak ditakdirkan diberi mandat masyarakat jadi Bupati atau Wakil Bupati, mereka akan kembali jadi pengusaha.
Baca: Ganjar Pranowo Beri Wejangan ke Pasangan Andika dan Hendi
Sedangkan kalau saya semisal tidak jadi, maka sudah tidak jadi ASN lagi. Bagi saya tidak masalah, karena saya Pejuang Mimpi Rakyat," ungkap Bima, sambil menunjuk tulisan di kemejanya, pada Tribunjateng.com.
Memakai kemeja berwarna putih tulang, ada hal yang menarik perhatian dari kemeja yang dipakai Bima Eka Sakti karena terdapat tulisan-tulisan.
Seperti kemeja di bagian depan, terdapat tulisan "Pejuang Mimpi Rakyat," dan "Pelayananmu."
Sedangkan kemeja bagian belakang yang dipakai Bima, terdapat tulisan "Galawi Pan Kayakie Bae? (Galawi Mau Seperti Ini Saja)."
"Meskipun sudah bukan ASN lagi, tapi bagi saya tidak masalah karena saya memperjuangkan mimpi-mimpi masyarakat," kata Bima.
Pernah mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Tegal jalur Perseorangan (Independen) Berpasangan dengan H Muhammad Mu'min, Bima menerangkan pada saat itu dirinya melakukan dua tahapan.
Hal itu Bima lakukan, karena pada saat itu dirinya merasa kurang percaya diri dan merasa bukan siapa-siapa.
Baca: Adian, Ganjar, Ahok Diyakini Tingkatkan Kinerja PDI Perjuangan
Tetapi singkat cerita, Bima mengetahui bahwa PDI Perjuangan ketika memilih seorang calon bukan dari "Isi tasnya," melainkan isi kepala dan hati serta melihat prosesnya.
"Ketika saya diajak pak H Mu'min menjadi pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal jalur Perseorangan, saya sangat berterima kasih. Bahkan sebelum saya tadi ke sini (KPU Kabupaten Tegal), saya pamitan ke pak H Mu'min. Hal itu dilakukan, karena proses independen sebelumnya saya berkomunikasi dengan masyarakat, dan mungkin menjadi penilaian tersendiri atau dihitung oleh partai," jelas Bima.