Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara, menanggapi manuver kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akan mendirikan 'pos pertempuran' di Solo, Jawa Tengah (Jateng), sebagai upaya wajar untuk menghadapi dominasi basis suara Jokowi dan PDI Perjuangan.
Baca: Sudirman Said Harus Akui Keunggulan Ganjar Pranowo
"Wajar saja ada usaha dari pihak Prabowo-Sandi. Karena kan mereka kalah telak di sana (Jateng). Tentu mereka berusaha," kata Ara, Rabu (12/12).
Ara kemudian melanjutkan, pihaknya akan melakukan hal yang sama di sejumlah daerah tempat Jokowi mengalami kekalahan pada Pilpres 2014.
"Tentu kita hormati semua cara selama itu sesuai dengan aturan atau konstitusi. Tapi juga sangat wajar, kita melakukan dua hal. Yaitu menjaga basis seperti di Jateng, Bali, Kalbar, Papua, Jatim," ujarnya.
"Dan tentu melakukan upaya-upaya serius di daerah-daerah yang 2014 Pak Jokowi kalah. Seperti Jabar, Aceh, Sumbar, Sumsel, Banten, NTB," Ara menambahkan.
Terkait Jateng sendiri, Ara mengatakan nilai-nilai ideologis PDI Perjuangan telah mengakar dengan masyarakat Jateng yang mengikuti teladan Presiden RI pertama, Soekarno.
Baca: Pemindahan Markas BPN Dinilai Tidak Ada Urgensinya
"Jateng sebagai salah satu basis utama PDI Perjuangan dan Pak Jokowi, juga sebagai basis ideologis. Karena secara kultural dan ideologi ajaran Bung Karno dan struktur PDI Perjuangan dan masyarakatnya sangat nasionalis, Pancasilais, dan sangat menempatkan Bung Karno sebagai founding father juga sebagai teladan dalam kehidupan," pungkasnya.