Ikuti Kami

Margaret MS Minta Kader PDI Perjuangan Medan Utara Jangan Permalukan Dirinya dan Juga Prof Ridha

"Kenapa saya berkata demikian karena di dapil ini, dapil dua, dapil Medan Utara suara terbesar itu adalah Margaret MS."

Margaret MS Minta Kader PDI Perjuangan Medan Utara Jangan Permalukan Dirinya dan Juga Prof Ridha

Medan, Gesuri.id - Anggota DPRD Medan dari fraksi PDI Perjuangan, Margaret MS meminta kader PDI Perjuangan Medan Utara berjuang penuh memenangkan calon walikota dan wakil wakil walikota Medan nomor urut dua Prof Ridha dan Abdul Rani.

Margaret menekankan agar konstituennya di Dapil II yakni Medan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan untuk tidak memperlakukan dirinya dan juga calon walikota yang diusung partai PDI Perjuangan, Prof Ridha Dharmajaya. 

"Saya sangat berharap jangan permalukan saya. Kenapa saya berkata demikian karena di dapil ini, dapil dua, dapil Medan Utara suara terbesar itu adalah Margaret MS. Tolong jangan permalukan saya dan juga Prof Ridha," ujar Margaret MS saat menyampaikan sambutannya di acara konsolidasi PDI Perjuangan di Kecamatan Medan Belawan, Kamis (26/9/2024) malam.

"Itu masih suara saya pribadi loh belum lagi suara Bung Maju Manalu. Untuk itu kita harus kerja keras memenangkan Prof Ridha menjadi walikota," sambung wanita yang berhasil terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota DPRD Medan itu.
Di hadapan 250 kader loyalis yang hadir, Margaret memiliki harapan besar agar Prof Ridha memperhatikan nasib kondisi Medan Utara yang menghadapi kondisi kemiskinan yang ekstrem.

"Besar harapan kami nanti Prof, jika dilantik nanti agar menyuarakan harapan ibu-ibu di Medan Utara terkhusus masalah banjir Rob dan juga masalah BPJS. Bahkan, masalah kemiskinan yang ekstrem tempatnya di sini Prof, kecamatan Medan Belawan. Tolong nanti dibantu Prof supaya nanti terpaparkan," ungkap Margaret. 

Menyahuti keinginan itu, Prof Ridha memaparkan kepada para kader loyalis PDI Perjuangan yang hadir untuk berjuang bersama agar programnya mengentaskan kemiskinan dan juga membenahi pelayanan kesehatan dan pendidikan bisa dijalankan. 

"Untuk bisa menjadi walikota saya harus menghentikan semuanya. 28 tahun masa kerja saya berhenti. Semua fasilitas yang saya dapat juga selesai. Kita perlu berjuang hari ini bukan hanya untuk anak saya tapi anak kita semja. Kalau tidak berjuang, maka anak-anak kita akan menjadi penumpang di negeri ini," ungkapnya. 

Program emergency kita saat ini sebut Prof Ridha yakni adanya nasi panas di setiap keluarga di kota Medan. 

"Kita bicara dalam hal tidak akan ada lagi masyarakat yang lapar. Kedua memastikan anak-anak kita terjamin. Medan bertanggungjawab SD dan SMP. Kita akan pastikan tidak ada anak yang tidak sekolah kecuali tidak didaftarkan orang tuanya. Guru-guru akan kita perhatikan dan tingkatkan gajinya," ungkap Prof Ridha. 

Selain itu sambung Prof Ridha, anak-anak di kota Medan juga harus mendapatkan pendidikan karakter dengan melibatkan Masjid, Gereja, Vihara dan juga Kelenteng. 

"Kita juga akan mewajibkan anak-anak olahraga terkhusus renang, agar tumbuh kembangnya menjadi lebih baik. Bisa dibayangkan bagaimana anak-anak kita akan memiliki fisik yang sehat dan kuat. Dan juga memperkuatnya dengan pendidikan Bahasa Inggris, agar anak-anak kita siap menghadapi persaingan di era gobal saat ini," ucapnya. 

Dengan menangnya Prof Ridha sebutnya, warga Medan juga bisa berobat dengan baik. 

"UHC akan kita perkuat. Selama ini bisa berobat tapi pelayanan masih kurang. Ke depan ibu yang berobat dengan KTP tidak akan dilayani dengan sebelah mata tapi akan dilayani dengan baik. Intinya adalah kita bukan hanya bicara Prof Ridha bisa duduk jadi walikota tapi berbicara tentang masa depan anak-anak kita," ungkapnya.
Sebelum mengakhiri, Prof Ridha juga mengajak masyarakat menolak praktik politik uang. 

Kalau nanti Pilkada ada orang yang menawarkan uang, bapak dan ibu harus berani menolak. Kalau bapak dan ibu menerimanya yang kita dapat bukan pemimpin terbaik tapi penyuap terbaik. Mereka tidak akan peduli dengan nasib anak-anak kita nantinya. Karena mereka akan memikirkan bagaimana meraup keuntungan yang banyak demi mengembalikan modalnya," ujar Prof Ridha mengakhiri. 

Dalam konsolidasi tersebut turut hadir Sekretaris Pemenangan Prof Ridha dan Rani dan juga Bendahara PDI Perjuangan Medan, Boydo HK Panjaitan. 

Selain itu juga dihadiri beberapa Pengurus PDI Perjuangan lainnya di antaranya Paul Sumanjuntak, Bunda Fitri, Parlindungan Sinaga, Raymond dan juga Ketua PAC Medan Belawan, Maju Hinca Lumban Raja.

Quote