Ikuti Kami

Masa Tenang Diisi dengan Doa Bersama dan Larung Sengkala di Laut Selatan

Doa bersama yang diakhiri dengan Larung Sengkala, berupa sesaji dan uba rampe lainnya berjalan dengan penuh khidmat.

Masa Tenang Diisi dengan Doa Bersama dan Larung Sengkala di Laut Selatan

Yogyakarta, Gesuri.id - Menutup masa kampanye dan memasuki masa tenang, sekelompok elemen masyarakat tradisi Yogyakarta yang tergabung dalam Patembayan Nusantara dan Cah Kene mengadakan Doa Bersama sekaligus Larung Sengkala di Pantai Selatan, Parangtritis, Yogyakarta, Senin (12/2/2024).

Doa bersama yang diakhiri dengan Larung Sengkala, berupa sesaji dan uba rampe lainnya berjalan dengan penuh khidmat.

Doa dipimpin oleh 3 spiritualis Yogyakarta, yaitu Pedro Indharto, Bambang KSR dan Agus Yuliantoro, dengan memanjatkan permohonan pada pemilik Alam Semesta, agar pemilu berjalan damai, Indonesia dijauhkan dari mara bahaya dan mendapatkan pemimpin yang amanah.

Pedro Indharto dalam keterangannya menjelaskan, bahwa ritual ini dimaksudkan untuk memohon pertolongan pada pemilik Alam semesta, agar Pemilu di Indonesia berjalan damai.

"Ritual ini merupakan klimaks dari seluruh rangkaian kampanye sekaligus menutup dengan Doa untuk kemenangan Ganjar-Mahfud," kata Pedro seusai melakukan doa.

Seusai mereka melakukan Doa dan melarung sesaji ditengah ombak, mereka melakukan jalan sunyi menyusuri pantai.

Budayawan Yogyakarta, Agus Becak mengatakan, labuhan ini memiliki arti penting bagi masyarakat Jawa, ketika penyelenggaraan tahapan Pemilu terindikasi tidak adil, adanya campur tangan, ketidaknetralan penguasa dan penegakan hukum yang lemah.

"Maka doa dengan melabuh sengkala dalam labuhan menjadi sarana, bagaimana kita sebagai manusia nusantara mengembalikan, memasrahkan kepada Sang Pemilik Alam untuk berkehendak atas keadaan ini," tutur Agus Becak.

Quote