Jakarta, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, ajak semua pihak melawan 'racun demokrasi' jelang Pemilu Serentak tahun 2019 mendatang. Racun demokrasi itu, Tjahjo menyebut, adalah politik uang dan kampanye dengan ujaran kebencian.
Baca: DPP Bekali Kader Daerah Strategi Pemenangan Pemilu Serentak
"Memasuki Pileg dan Pilpres serentak ini mari kita lawan yang namanya racun demokrasi. Satu, politik uang. Dua, mari kita lawan kampanye, baik kampanye caleg, tim suksesnya, capresnya, yang berujar kebencian, yang fitnah, yang SARA," ujar Tjahjo di sela-sela Workshop "Peran Anggota Fraksi PDI Perjuangan dalam Memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019", di Grand Paragon, Jakarta Pusat, Jumat, (23/11).
Bagi Tjahjo, saat ini, era pemerintahan Presiden Jokowi, adalah orde kerja. Karenanya, Ia mengharapkan agar semua pihak berkampanye dengan adu konsep, gagasan dan program.
"Mari kita ajak semua calon, semua tim sukses, kampanye adu program, adu konsep dan adu gagasan," tutur Tjahjo.
"Hari ini pemerintahan Jokowi dan ke depan, ordenya jelas, orde kerja. Itu yang jadi tagline pak Jokowi dan kita semua sebagai pembantunya. Soal yang lain menggunakan orde yang lain, masing-masing punya hak," ucapnya.
Baca: Hanya PDI Perjuangan yang Pecat Kader Korupsi
Tjahjo pun mengapresiasi workshop-workshop yang dilakukan oleh partai politik untuk menghadapi Pemilu Serentak. Hal tersebut merupakan bagian dari pendidikan politik.
"Hampir semua partai, saya diundang untuk workshop semacam ini," ucapnya.