Jakarta, Gesuri.id - Politikus Partai Hanura Inas Nasrullah mengatakan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bisa meraup banyak suara Generasi Z (Gen Z) karena sering berkunjung ke kampus dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa untuk menyampaikan gagasan.
"Interaksi para mahasiswa dengan generasinya akan sangat cair sehingga gagasan yang disampaikan melalui mahasiswa akan tersampaikan kepada generasi seusianya," kata Inas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/9).
Baca: Ganjar Pranowo Dinilai Independen, Bukan Boneka Siapapun!
Menurut Inas, kampus merupakan salah satu ladang suara bagi bacapres karena di sini jumlah Gen Z sangat banyak.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah mahasiswa di Indonesia pada 2023 mencapai 7,8 juta orang. Sedangkan jumlah Gen Z di Indonesia di tahun yang sama ada 60 juta orang.
"Kampus adalah ladang suara baru yakni kaum Gen Z yang jumlahnya cukup banyak, menurut Badan Pusat Statistik, " ujar Inas.
Berdasarkan Pasal 280 ayat 1 huruf H Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu melarang penggunaan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan untuk kampanye politik.
Namun, dalam penjelasan UU tersebut menyebutkan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan bisa untuk kegiatan politik jika peserta pemilu hadir tanpa atribut kampanye.
Sebelumnya, Ganjar menghadiri undangan Kuliah Kebangsaan bertema "Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan" di FISIP Universitas Indonesia, Depok.
Dalam kesempatan itu, Ganjar bicara soal gagasan peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pelayanan publik, kesehatan mental, dan jalan menuju Indonesia Emas.
Ganjar menyampaikan pentingnya akses kesehatan yang merata, pelayanan kesehatan mental yang lebih baik, perbaikan sistem pendidikan kedokteran, dan dukungan terhadap industri kesehatan.
Baca: Puan Sebut RK & AHY Sudah Tak Mungkin Jadi Cawapres Ganjar
Ganjar menyoroti pentingnya kesehatan mental dan pendampingan dalam bidang ini, karena ia merasa bahwa isu kesehatan mental masih sering diabaikan oleh banyak pihak.
Selain itu, Ganjar mengatakan untuk menghadapi bonus demografi, Indonesia perlu melakukan transformasi dalam enam pilar strategis. Mencakup pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, pendidikan, dan keterampilan.