Jakarta, Gesuri.id - Calon anggota legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 1 dari Partai Perindo Nia Sita Mahesa akan terus mengampanyekan pasangan capres-cawapres yang diusung Partai Perindo, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia juga akan terus menyerap aspirasi masyarakat.
"Strategi pasti kita konsisten turun ke masyarakat ya, ke akar rumput, kita sosialisasi mengenai saya sendiri pribadi, Partai Perindo, dan Ganjar-Mahfud,” katanya, Senin (5/2/2024).
“Selama ini kita juga sudah melakukan berbagai kegiatan (kampanye), dengar aspirasi, dan semua yang memang aspirasi-aspirasi masyarakat Jakarta Pusat khususnya, itu sudah kita follow up, kita akan konsisten sampai tanggal 10 masa tenang," sambungnya.
Dia pun memuji penampilan Ganjar Pranowo dalam debat terakhir Pilpres 2024 di JCC, Minggu (4/2/2024) malam. "Sangat bagus ya, pertama yang pasti kita notice seragamnya dahulu ya enggak sih. Bombernya keren ya, itu desainnya baru dan alhamdulillah itu UMKM lokal gitu kan," ujarnya.
Adapun pakaian yang dikenakan Ganjar-Mahfud pada debat Pilpres 2024 itu merupakan produk UMKM lokal. Ganjar-Mahfud sangat peduli dengan kemajuan UMKM lokal. Apalagi, produk UMKM lokal sejatinya sangat keren dan tak kalah bersaing dengan brand-brand lainnya.
Sama halnya dengan Partai Perindo, partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu juga sangat konsen dengan kemajuan UMKM di Indonesia. Bahkan, salah satu program unggulan Partai Perindo pun berkaitan dengan UMKM, salah satunya Gerobak Perindo.
Nia berpendapat, melalui debat kelima kemarin, masyarakat bisa menilai siapa sosok calon pemimpin yang lebih menguasai materi debat, yakni Ganjar Pranowo. Pasalnya, capres yang diusung Partai Perindo itu memahami persoalan-persoalan yang dihadapi Indonesia.
"Materi debatnya sangat bagus, sangat berisi dibandingkan paslon lainnya, apa yang didebatkan semalam itu apa yang nanti akan dilakukan oleh Pak Ganjar dan Prof Mahfud. Adanya debat masyarakat jadi paham dan jadi melihat sebenarnya, yang mana lebih berisi atau mana lebih menguasai materi dan permasalahan di Indonesia," tuturnya.